googleb2757ebb443295f5 Kebenaran Kristiani: Maret 2013

Selasa, 26 Maret 2013

MERAIH TONGKAT ESTAFET

Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus…(Kisah Para Rasul 4:33)
Kebangkitan Yesus akan tetap menjadi sebuah peristiwa sejarah belaka apabila umat Kristen tidak menghayati dan menerapkan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling penting untuk dilakukan oleh umat Kristen saat ini adalah bagaimana agar kita dapat meneruskan semangat dan kuasa kebangkitan Kristus kepada generasi dimana kita sekarang hidup. 

Para Rasul gereja mula-mula sangat diberkati Tuhan dengan kuasa yang besar untuk memberi kesaksian mengenai kebangkitan Yesus Kristus kepada masyarakat dimana mereka hidup. Ini bukan suatu jenis kefasihan untuk memenangi perdebatan atau mendiskreditkan pihak lain, namun merupakan kemampuan / kuasa / otoritas untuk melakukan mujizat dan keajaiban yang bertujuan untuk mengkonfirmasi dan menegaskan berita Kebangkitan Yesus Kristus kepada khalayak luas. 

Apa yang Tuhan kerjakan melalui para rasul mula-mula itu tidak pernah berhenti sampai akhir zaman, yaitu sekarang ini. Bukan hanya para rasul, nabi, pengajar atau pendeta yang diserahi tugas ini, namun Alkitab menegaskan semua umat Kristen memiliki kesempatan dan tugas yang sama untuk menyiarkan kebangkitan Kristus dengan sarana mujizat dan tanda ajaib (Markus 16:15-18). Apabila kita belum juga dipakai untuk hal ini bukan berarti Tuhan telah meralat firman-Nya, itu hanya berarti kita belum (mau) memasuki ranah rohani yang penuh dengan mujizat/keajaiban (dan yang sekaligus penuh dengan aniaya dan tantangan itu), demi memberitakan kabar kebangkitan Tuhan. 

Kebangkitan Yesus Kristus merupakan tonggak iman kekristenan. Tanpanya, iman percaya kita niscaya akan sia-sia saja. Demikian ajaran-ajaran para Rasul pun tidak akan lebih dari sebuah pelajaran filsafat yang kosong. Namun faktanya berbeda: Yesus telah bangkit! Kebangkitan Kristus seharusnya membuat kekristenan itu hidup dan berdampak luas, meledak-ledak seperti dinamit dan sekaligus bertekun seperti dinamo yang terus-menerus bekerja tanpa dipengaruhi situasi kondisi. Kebangkitan Yesus seharusnya mendorong kita untuk meraih tongkat estafet dari para Rasul mula-mula itu, untuk menjadi agen pemberita Kebangkitan Yesus Kristus kepada dunia yang terhilang. Maukah kita meraih tongkat itu ?
Baca Selengkapnya...

Selasa, 05 Maret 2013

Babi Haram, Mengapa ?

Salam kasih Pak BP. Ada satu pertanyaan yang menggangu saya yang pernah ditanyakan oleh saudara kita dari umat muslim yang tidak bisa saya jawab. pertanyaannya adalah mengapa Tuhan mengharamkan Babi, anjing dan ll. apa alasan TUHAN mengharamkannya, bukankah TUHAN sendiri yang menciptakannya..?

Perlu diketahui, makanan yang diharamkan dalam Perjanjian Lama bukan hanya babi, diantaranya yaitu : kepiting asam-manis, unagi/ belut, cumi , sate kelinci, kerang rebus, udang, pecel lele, kodok goreng, kelelawar, biawak, siput, sate ular, dan lain-lain :)
Kita baca ayat2nya:
* Imamat 11:1-47 11:1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka: 11:2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi: 11:3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan. 11:4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. 11:5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. 11:6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. 11:9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. 11:10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu. 11:11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan. 11:12 Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu. 11:13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut; 11:14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya; 11:15 setiap burung gagak menurut jenisnya; 11:16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya; 11:17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar; 11:18 burung hantu putih, burung undan, burung ering; 11:19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar. 11:20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu. 11:21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah. 11:22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya. 11:23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu. 11:24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu -- setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam, 11:25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam --, 11:26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis. 11:27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam. 11:28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu. 11:29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya 11:30 dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon. 11:31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam. 11:32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula. 11:33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan. 11:34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis. 11:35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu; 11:36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis. 11:37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir. 11:38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu. 11:39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam. 11:40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. 11:41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan. 11:42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan. 11:43 Janganlah kamu membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya. 11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. 11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus. 11:46 Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi, 11:47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan." 

Diantara banyak yang diharamkan di atas, seolah2 Babi yang selalu menjadi isyu utamanya. Ini karena dalam kepercayaan Muslim babi juga dilarang. br />
Musa hidup kira-kira 1400 tahun sM, sedangkan Islam berkembang antara 700 Masehi. maka bisa dipastikan bahwa larangan makan babi adalah warisan dari Hukum Taurat. dan sampai sekarangpun orang2 Yahudi tidak makan babi dan sejumlah binatang yang diperinci di atas, karena masih mengikuti hukum Taurat ini. 

Misteri memang, mengapa Tuhan menciptakan hewan tapi mengharamkan hewan itu, apakah maksudnya? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita hanya dapat mencoba mencari jawabannya dengan pikiran logis saja. Pada tahun 1400 sM, pengetahuan manusia tentang kesehatan belum canggih seperti sekarang, mungkin mereka belum mengenal istilah "Cholesterol" misalnya. Pengetahuan manusia belum sampai kepada : apa sih bahayanya cholesterol? atau juga belum ditemukannya obat penangkal cholesterol. Karena kalau kita lihat dalam Imamat 11 (daftar2 binatang haram yang disebutkan adalah semuanya mengandung cholesterol, asam urat, dan lain2 yang tidak baik untuk kesehatan). 

Satu pertanyaan lagi, kenapa Tuhan tidak memberikan penjelasan saat menurunkan Hukum Taurat kepada Musa: catatan-kaki misalnya, kenapa makan babi dilarang? termasuk makan binatang2 haram lainnya? atau juga mengapa "Incest" di kemudian hari dilarang? Mengapa dalam hukum Taurat mengharuskan "Khitan" terhadap bayi/ anak laki2 dilakukan setelah mereka berumur 8 hari? 

Babi : Babi mengandung asam amino triphtrophan yang tinggi, rasa enaknya daging berasal dari zat asam amino triphtrophan, semakin enak rasa daging, semakin tinggi zat asam amino triphtrophan. dan zat ini sangat berbahaya dan berpengaruh terhadap pusat emosi dalam otak, maka kalau kebanyakan mengkonsumsi daging ini bisa "darah tinggi" gampang marah, bisa menyebabkan penyakit stroke dll. 

Incest : Incest dilarang : hubungan badan antar keluarga sangat berbahaya. karena kemungkinan pertemuan Gen antara unsur lemah ketemu unsur lemah atau unsur dominan-ketemu dominan, pertemuan atara fator resesif kemungkinan ketemunya lebih tinggi, karena satu garis yang bisa menyebabkan cacat pada anak yang diturunkannya, sumbing, cebol, idiot, lumpuh, dll. 

Khitan : Bayi/ anak laki-laki dikhitan/ disunat setelah berumur 8 hari. karena pada hari ke 8 itu faktor sebelas terbentuk/ faktor pembeku darah/ trombosit keluar. Jadi akan aman bagi bayi jika kulit kathan-nya disayat dan menimbulkan luka, bayi tersebut tidak mengalami pendarahan karena sudah mempunyai zat pembeku darah. Kenapa sunat diperintahkan? karena iklim di Israel/ tanah Kanaan/ di padang gurun "penuh debu", jarang ada air, mereka tidak mungkin untuk untuk selalu mencuci agar "kemaluannya" bersih. 

Dalam masa itu beda dengan orang2 di daerah dingin "eropa" misalnya, lelaki tidak "bersunat" no problem, karena iklim-nya beda. Walaupun sekarang banyak kita jumpai orang yang bukan Islam/ Yahudi banyak yang bersunat karna alasan kesehatan. 

Bisa dibayangkan bukan, jika saat itu TUHAN mengatakan/ menjelaskan kepada MUSA dan bani Israel saat itu latar belakang kenapa ini dilarang, itu dilarang dengan istilah2 kolesterol, asam amino, trombosit/ zat pembeku darah dll. Tentu ini tidak akan dimengerti umat manusia, manusia tidak akan "mudheng". Saat itu manusia memang belum dalam taraf peradapan/ memiliki pengetahuan KESEHATAN/ TEKHNOLOGI KEDOKTERAN seperti sekarang ini. Apa yang tertulis dalam Alkitab jika dikaitkan dengan ilmu yang berkembang saat ini, sangatlah berkait-kaitan.

Kembali lagi kepada masalah daging babi. 

Pada kitab kejadian, Tuhan memperkenalkan makanan kepada ADAM (Kejadian 1:29) Allah hanya merekomendasikan manusia untuk memakan biji2an, buah2an, makan makanan nabati saja, bukan makan daging hewan. 

Kapan manusia mulai mengkonsumsi daging hewan? Sebagian kita berpendapat, manusia makan daging hewan setelah peristiwa AIR-BAH (Nabi Nuh) saat itu manusia/ orang percaya/ keluarga Nabi Nuh hidup dalah Bahtera saat musibah terjadi, ada kemungkinan mereka untuk melanjutkan hidupnya kehabisan tanaman/ bahan nabati untuk dimakan. Maka mulailah mereka makan daging hewan. Namun masih ada kemungkinan bahwa manusia sudah mengkonsumsi makanan hewani, dengan rujukan bahwa Habel adalah seorang penggembala kambing domba. 

Penelitian para ahli lainnya adalah; Menyambung kemungkinan bahwa manusia baru mengkonsumsi makanan hewani pada zaman Nuh (setelah Air bah). Bahwa ada peristiwa destruksi ozon di bumi setelah AIR-BAH, terjadi perubahan radikal dalam kehidupan manusia, umur manusia berangsur-angsur tidak lagi panjang dll. Maka manusia dalam memenuhi kebutuhan energinya tidak hanya cukup dipenuhi dengan faktor nabati saja tapi juga perlu faktor hewani. Perubahan radikal ini memunculkan "mangsa-dan memangsa" antar binatang (piramida makanan muncul setelah airbah).
Hidup manusia terus berlanjut dari Zaman Adam yang vegetarian, kemudian Zaman Nuh yang mulai makan daging dan sampai kepada zaman Musa dengan hukum Taurat Tuhan, Zaman Yesus yang tidak lagi mengharamkan makanan dan sampai saat sekarang tekhnologi kesehatan berkembang secara modern. 

Apa yang tertulis dalam "HUKUM TAURAT" sebagian bersifat lahiriah. Hukum ini menjadi "faktor pendisiplinan" bagi umat Pilihan Tuhan (bani Israel), menjadi suatu TANDA bagi orang percaya Tuhan. Mengapa orang yang tidak bersunat disebut "Kafir" saat itu, karena Umat Tuhan/ Umat pilihan Tuhan saat itu ditandai dengan tanda2 fisik dan cara hidup/ adat istiadat Yahudi yang tercermin dalam HUKUM TAURAT. 

Saat Yesus di dunia, Yesus tidak mengharamkan lagi daftar binatang haram yang tertulis dalam Imamat 11 (lihat artikel di makanan-haram-dalam-kehidupan-jemaat-perjanjian-baru-vt3711.html#p20354 ). Yesus mengajarkan : apapun dari luar tidak menajiskan manusia, tetapi apa yang keluar itu yang manajiskannya, sebab dalam hati orang timbul pikiran jahat, percabulan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan. Semua hal2 jahat ini timbul dari dalam hati manusia dan menajiskan orang. Dalam Kisah 10:9-16 "apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram", disini jelas sekali makanan tidak menajiskan orang. 

Mungkin saja pada zaman Yesus, orang sudah mengenal apa itu cholesterol dan menemukan obat penangkal cholesterol, dan pengetahuan manusia sudah ke taraf ini dan berlanjut. Bayangkan saja, jika Alkitab dipenuhi dengan catatan kaki dan penjelasan/ penjabaran oleh Tuhan, bisa setebal apa kitab-nya nanti :) Penalaran akan Hukum Allah tidak akan pernah selesai. 

Sebagai orang Kristen, walaupun tidak ada larangan makan babi/ kepiting / dll, saya lebih banyak mengkonsumsi sayuran/ makanan nabati, lebih memilih ayam daripada babi, lebih memilih ikan daripada kepiting, untuk jaga kesehatan aja. 

Blessings, BP
Sumber http://www.sarapanpagi.org/babi-haram-mengapa-vt3809.html
Baca Selengkapnya...