googleb2757ebb443295f5 Kebenaran Kristiani: November 2011

Rabu, 30 November 2011

Persembahan Persepuluhan Untuk Siapa?

Persembahan Persepuluhan Kepada Tuhan

Perdebatan tentang ajaran persepuluhan dikalangan teolog masih terus berlangsung. Ada kelompok yang berpendapat bahwa ajaran persepuluhan bukan merupakan ajaran yang harus dilakukan gereja karena ajaran itu diberikan kepada bangsa Israel. Ada pula kelompok yang mengajarkan bahwa perintah persepuluhan adalah mutlak bagi setiap orang percaya pada Yesus. Dua pandangan ini mendominasi dikalangan kelompok gereja injili. Di sisi lain ada pemimpin-pemimpin gereja yang sudah menyalahartikan dan menyalahgunakan persembahan persepuluhan untuk kepentingan pribadi. Namun ada juga pemimpin gereja merasa enggan membicarakan dan mengajarkan persembahan persepuluhan karena rasa takut dilabel sebagai pemimpin atau pendeta yang cinta uang. Ada suatu kesulitan bagi gereja tertentu untuk mengajar jemaatnya untuk memberi persembahan seperti ini. Sebagai akibatnya tidak jarang sebuah gereja meminta pengkhotbah undangan untuk mengkhotbahkan doktrin persepuluhan. Apa sikap-sikap seperti di atas layak dimiliki seorang gembala sidang? Apa yang diajarkan Alkitab tentang persembahan persepuluhan ini? Apakah doktrin persembahan persepuluhan merupakan perintah bagi gereja atau hanya bagi umat Israel di masa Perjanjian Lama? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dalam artikel ini.

DOKTRIN PERSEPULUHAN SEBELUM MASA ISRAEL

Benarkah anggapan banyak orang bahwa ajaran persepuluhan merupakan ajaran masa Hukum Taurat? Penyelidikan Alkitab akan mematahkan pandangan ini karena justru sebelum Adanya Alkitab atau Hukum Taurat, ajaran ini sudah diberikan Allah kepada Abraham. Pertama sekali kata “persepuluhan” muncul dalam Alkitab ada di Kejadian 14:20. Konteksnya berkenaan dengan peperangan antara raja Kdorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengannya melawan kerajaan-kerajaan di Sodom dan Gomora, dimana Lot dan keluarganya berdomisili. Lot dan keluarganya ditawan dan berita itu segera terdengar Abraham dari seorang pelarian yang memberitahukan kejadian.

“Ketika Abraham mendengar bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya” (Kej 14:14).

Abraham berhasil menyelamatkan Lot dan keluarganya serta harta bendanya (Kej 14:15). Pada masa itu Raja Salem (Yerusalem) yaitu Melkisedek, seorang imam Allah Yang Mahatinggi memberkati Abraham atas apa yang telah ia perbuat. Raja Salem itu berkata,

“Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.” (Kejadian 14:20).

Yang menjadi pertanyaan penting di sini adalah, dari manakah Abram mengetahui ajaran ini bahwa ketika ia diberkati Allah, ia harus memberikan persepuluhan kepada Tuhan? Seperti yang dijelaskan diatas pernyataan hal persembahan persepuluhan baru pertama kalinya dicatat dalam Alkitab dan pada masa Abraham, ia pun tidak memiliki Alkitab sebagai pendoman yang bisa ia pelajari.

Suatu asumsi yang bisa dianalisa dari kejadian ini adalah bahwa suatu ajaran itu didapatkan secara lisan turun-temurun dari orangtua dan nenek moyangnya, karena di masa itu belum ada catatan firman Allah. Bisa dipastikan bahwa Abraham mendapatkan ajaran itu dari Ayahnya, Terah, dan Terah mendapatkannya dari nenek moyangnya, Nuh, orang benar itu, dan seterusnya. Dan jika diurut terus maka akan sampai kepada Adam. Dengan kata lain meskipun tidak memiliki bukti tertulis, ajaran ini sudah ada sejak masa Adam. Perhatikanlah apa yang dilakukan salah satu anak Adam, yaitu Habel. Ia memberikan persembahan korban bakaran kepada Tuhan dan persembahannya diterima Tuhan (Kej 4:4). Tetapi jika diselidiki dengan seksama, kita tidak menemukan catatan dalam Alkitab sebelumnya yang membahas tentang cara dan jenis persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Hal ini hanya bisa diasumsikan bahwa ajaran itu diberikan Allah kepada Adam dan ia mengajarkannya kepada anak-anaknya.

Dalam Kejadian 18:12-15 terdapat kata “perpuluhan” untuk kedua kalinya dalam Alktiab yaitu tentang Yakub berjanji memberikan persepuluhan. Seperti yang kita ketahui Abraham adalah kakek Yakub, ayahnya Ishak. Hingga pada masa Yakub belum ada firman Tertulis, Alkitab, tetapi pengajaran masih seperti biasanya, diberikan secara turun temurun. Sang ayah bertanggungjawab mengajarkan kebenaran firman Allah kepada anak-anaknya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa Yakub bisa berjanji untuk memberikan persembahan persepuluhan kepada Tuhan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengerti sedikit latarbelakang kejadian ini. Latarbelakangnya demikian, ketika Yakub melarikan diri dari Barsheba ke daerah Mesopotami, ke rumah pamannya, Laban, dalam perjalanannya menuju Haran, di suatu malam, di Betel, Yakub bermimpi,

Di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai ke langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di sampingnya dan berfirman: “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. . . . (Kej 28:12-15).

Lalu Yakub bernazar (berjanji) kepada Tuhan:

Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu” (Kej 28:20-22).

Yakub sangat mengerti jika Tuhan memberkatinya, ia harus memberikan persembahan persepuluhan dari apa yang ia terima dari Tuhan. Tidak bisa dipungkiri ajaran ini menjadi ajaran yang sudah menjadi ajaran yang diturunkan secara turun temurun dan dari mulut ke mulut. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa ajaran persembahan persepuluhan itu bukanlah ajaran yang didasarkan pada ajaran Hukum Taurat dimana Kitab Taurat diberikan dan dituliskan Musa 400 tahun setelah masa Yakub, yaitu ketika Israel keluar dari Mesir yang dipimpin oleh Musa.

Allah memberikan Hukum Taurat untuk Israel di padang gurun sebagai panduan bagi mereka ketika tiba nantinya di Tanah Perjanjian. Maka berdasarkan analisa ini, kita tidak salah jika kita mempercayai bahwa ajaran persembahan persepuluhan sudah ada sejak masa Adam. Jika demikian, itu berarti Allah menginginkan persembahan tersebut diberikan oleh setiap orang yang pernah hidup di dunia ini, terutama mereka yang telah percaya kepada Tuhan dan menjadi umat Tuhan. Bagaimana dengan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan, apakah mereka wajib memberikan persembahan tersebut? Alkitab tidak mencatat lebih rinci tentang kelompok yang tidak percaya. Itu semua menjadi wewenang Tuhan tetapi mereka yang mengasihi Tuhan harus memperhatikan dan menuruti perintah Tuhan.

DOKTRIN PERSEPULUHAN DALAM HUKUM TAURAT

Setelah Allah memberkati Abraham dan keturunannya menjadi suatu bangsa yang besar (Kej 12:1-3), Allah memberikan firmanNya dalam bentu TULISAN untuk diajarkan yaitu hukum Taurat. Allah memakai Musa untuk menuliskan Hukum Taurat yaitu Kelima Buku Musa ketika bangsa Israel masih berada dalam perjalanan munuju tanah Kanaan, Tanah Perjanjian yang diberikan Allah kepada Israel. Dalam buku inilah, diperjelas bahwa setiap umat Israel, harus memberikan persepuluhan ke rumah Tuhan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah. Orang Israel diperintahkan untuk memberikan persembahan persepuluhan kepada Tuhan (Im 27:30-33; Bil 18:21, 24, 26, 28; Ul 12:6, 11, 12; 26:12).

Apa yang dicatat dalam ayat-ayat ini adalah suatu perintah yang akan dilakukan bangsa Israel ketika mereka tiba di tanah Kanaan. Semua keturunan Yakub akan mendapatkan tanah tempat mereka tinggal dan bercocok tanam serta memelihara ternak mereka. Hanya suku Lewi yang tidak memiliki wilayah khusus seperti suku-suku lain. Suku ini menjadi suku yang dikhususkan Allah untuk melayani Tuhan dibait Allah dan hidup disekitar bait Allah. Tetapi mereka tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam dan memelihara ternak. Hidup mereka sepenuhnya dipakai untuk mengurus rumah Tuhan dan melayani Tuhan. Itulah sebabnya persembahan persepuluhan yang diberikan suku-suku Israel ke rumah Tuhan merupakan hak suku Lewi. Mereka akan mendapatkan bagian dari persembahan tersebut namun demikian mereka juga harus memberikan persembahan persepuluhan mereka setelah mereka menerima bagian masing-masing. Tuhan berfirman,

“Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan” (Bil 18:21).

“Sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada Tuhan sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel” (Bil 28:24).


Butir persembahan persepuluhan ini, dimasukkan Allah sebagai bagian dari perintahNya untuk memperjelas ajaran yang telah diberikan Allah kepada Abram, Nuh, dan Adam. Dengan dituliskannya perintah persembahan persepuluhan ini, maka umat Israel tidak bisa berdalih untuk tidak melakukannya. Ajaran ini bukanlah perintah baru, tetapi perintah tertulis baru yang diberikan Allah ketika Musa memimpin Israel keluar dari Mesir. Allah telah memerintahkan dan umatNya harus melakukannya. Dengan demikian terlihat dengan jelas bahwa ajaran persembahan persepuluhan bukanlah ajaran yang hanya didasarkan oleh Hukum Taurat yang dikhususkan untuk umat Israel, karena jauh sebelum bangsa Israel ada, ajaran ini sudah menjadi bagian dari kehidupan orang-orang percaya atau umat Tuhan. Ajaran ini merupakan ajaran kekal yang harus dilakukan hingga sekarang ini.

DOKTRIN PERSEPULUHAN DI MASA GEREJA

Apa yang diajarkan Kitab Perjanjian Baru tentang doktrin persepuluhan? Apakah gereja harus melakukan ajaran ini? Melihat penjelasan di atas sangat jelas bahwa ajaran ini tidak dikhususkan untuk kelompok tertentu tetapi suatu ajaran kekal yang harus dilakukan oleh mereka yang mengasihi Tuhan, mulai dari masa Adam hingga masa yang akan datang. Namun dalam hal ini sangat dibutuhkan penjelasan Yesus dan aplikasi pengajaran tersebut dalam kehidupan Kristen pada masa gereja mula-mula yaitu masa rasul-rasul.

Ajaran Yesus tentang Persepuluhan


Banyak orang berpikir bahwa Yesus tidak mengajarkan dan memerintahkan pengikutnya untuk memberikan persembahan persepuluhan karena tidak menemukan suatu ajaran atau tulisan yang ekplisit tentang itu. Namun jika diselidiki dengan seksama, sebenaranya Yesus sendiri selama pelayananNya sungguh-sungguh mengajarkan persembahan Persepuluhan. Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa Yesus datang untuk meluruskan banyak ajaran yang telah disalahgunakan dan dikesampingkan serta tidak dilakukan orang Israel masa itu. Itulah sebabnya Yesus sering menegur dan mendobrak ajaran, tradisi dan adat istiadat orang Israel yang bertentangan dengan ajaran firman Allah. Setiap ajaran yang tidak sejalan dengan apa yang Allah tuliskan dalam Alkitab akan diluruskan Yesus. Namun demikian kita harus ketahui bahwa Yesus tidak pernah mengutak-atik ajaran persembahan persepuluhan karena ajaran itu harus dilakukan dan memang setiap orang Israel masa itu mengerti akan kewajiaban mereka untuk memberikan persembahan persepuluhan walaupun dilakukan secara formalitas dan dengan berbagai kesalahan dan kecurangan. Namun dalam pemikiran orang Israel, mereka wajib memberikan persembahan persepuluhan. Kesalahan yang dilakukan sekelompok orang membuat Yesus harus menyinggung ajaran ini, namun bukan untuk membatalkan atau meniadakan ajaran persembahan persepuluhan.

Coba baca Matius 22:15-22 dimana Yesus dicobai oleh orang-orang Farisi perihal membayar pajak kepada Kaisar. Orang-orang Farisi ingin menjebak Yesus dengan suatu pertanyaan, ketika mereka bertanya,

Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? (Matius 22:17).

Namun Yesus mengetahui isi hati mereka yang hanya ingin mencobai Yesus. Lalu Yesus menjawab,

Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah (Mat 22:21).

Apa yang wajib diberikan kepada Allah yang berhubungan dengan konteks diatas? Jawabannya adalah persembahan persepuluhan karena persembahan ini merupakan yang wajib dilakukan umat Israel ditambah dengan persembahan khusus lainnya.

Pada kesempatan lain, Yesus menjelaskan ajaran ini, ketika Ia mengucapkan kata-kata kutuk kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Yesus berkata,

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Mat 23:23).

Dengan jelas ayat ini memberitahukan bahwa persembahan persepuluhan dan persembahan khusus lainnya memang harus diberikan (wajib) tetapi jangan mengabaikan hal keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Semua doktrin atau ajaran Alkitab harus diajarkan dan tidak bisa menonjolkan yang satu tetapi mengabaikan yang lain termasuk ajaran persembahan persepuluhan. Meskipun ajaran ini tidak secara gamblang diajarkan Yesus, gereja mula-mula mengetahui bahwa ajaran ini merupakan suatu ajaran mutlak yang wajib dilakukan gereja.

Persepuluhan di masa gereja mula-mula

Kisah Para Rasul 4:32-37 merupakan perikope penting yang tidak bisa diabaikan.

Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Berdasarkan ayat-ayat diatas, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa persembahan persepuluhan merupakan ajaran yang telah dilaksanakan umat Tuhan pada masa gereja mula-mula. Hal ini sangat jelas terlihat dan dicatat dalam firman Allah, bahwa gereja mula-mula dengan kerelaan hati, mau mengembalikan persembahan persepuluhan kepada Tuhan. Kisah 4:32-37 memberikan suatu teladan dan gambaran orang-orang percaya yang mengasihi Tuhan pada masa itu. Persembahan persepuluhan bukan merupakan suatu pilihan bagi orang Kristen tetapi keharusan yang disertai dengan kesadaran dan kerelaan untuk mengembalikannya kepada Tuhan. Pada kenyataannya, jemaat gereja mula-mula bukan hanya memberikan sepersepuluh dari berkat Tuhan yang diterima, tetapi memberikan lebih dari 10%; ada yang memberi 20%, 30%, 40%, 50% bahkan lebih daripada itu, seperti yang dicatat dalam Kisah 4:32-37. Mereka menjual harta milik mereka untuk diberikan kepada Tuhan yang kemudian dipergunakan untuk membantu jemaat yang miskin dan berkekurangan. Pengalaman seperti ini tentu sangat jarang dijumpai sekarang ini.

PERSEPULUHAN SEBAGAI BUKTI KASIH KEPADA TUHAN

Jika berbicara tentang dosa yang dilakukan umat Kristen di masa sekarang, mungkin dosa yang paling besar adalah dosa tidak mengembalikan persembahan Persepuluhan. Sering orang Kristen merasa berat untuk memberikan persembahan persepuluhan. Bahkan ada orang merasa, ia harus menjadi seorang yang kaya dulu, baru kemudian memberikan persembahan persepuluhan. Ia harus makmur dulu, baru kemudian mencari Tuhan. Permasalahan yang sangat mendasar dari orang-orang Kristen seperti ini adalah kasih mereka yang sudah semakin menipis (kecil) kepada Tuhan.

Namun di sisi lain, ada juga orang Kristen yang rajin memberikan persembahan persepuluhan dengan maksud untuk mendapatkan berkat yang lebih besar dari Tuhan. Tindakan seperti ini tentu sudah terkontaminasi oleh pengajaran yang tidak baik, khususnya pengajaran gereja tertentu dengan Teologia Sukses atau Teologia Kemakmuran. Mereka memberi bukan karena mengasihi Tuhan tetapi karena pendetanya mengajarkan bahwa jika mereka memberi lebih besar, mereka akan menerima lebih besar lagi dan jika memberi sedikit maka akan menerima sedikit pula. Unsur kasih tidak terdapat pada tindakan seperti ini. Justru ketika mereka tidak mendapatkan apa yang telah dijanjikan, mereka akan menjadi orang Kristen yang murtad dan kecewa. Mereka akan meninggalkan gereja dan menganggap gereja itu pembohong besar. Orang-orang seperti ini sering ditipu oleh mereka yang menyalah-artikan dan menyalah-gunakan ajaran firman Allah. Mereka hanya mendengar apa yang dikhotbahkan tetapi tidak melihat apa yang diajarkan Alkitab.

Jika diselidiki lebih seksama, memberikan persepuluhan sebenarnya bukan memberi agar Tuhan senang kepada umatnya, tetapi karena persepuluhan itu merupakan hak Tuhan dan wajib diberikan. Itu adalah bagian Tuhan. Jika ingin mengatakan dengan istilah pemerintahan sebuah negara, itu hampir sama dengan pajak yang diberikan kepada pemerintah. Sebagai warga negara yang baik, ia harus membayar pajak karena itu kewajibannya dan bukan agar pemerintah senang terhadapnya. Tentu Tuhan tidak menginginkan umatnya memberikan persembahan persepuluhan seperti memberikan pajak kepada pemerintah. Tuhan ingin umatnya secara sadar mengembalikan persepuluhan karena mereka telah merasakan berkat dan kemurahan Tuhan dalam hidupnya. Mereka sadar bahwa TUHAN adalah Allah mereka yang sangat mengasihi mereka.

Jadi ketika seseorang memberikan persembahan persepuluhan, sesungguhnya ia ingin mengungkapkan isi hatinya yang penuh dengan ucapan syukur. Dengan kata lain, memberikan persembahan persepuluhan itu merupakan bukti kasih orang percaya kepada Tuhan. Setiap pemberian kepada Tuhan harus selalu didasarkan atas kasih. Seandainya seseorang memberikan sejumlah uang kepada Tuhan, tentu ia mengasihi Tuhan lebih dari nilai uang yang telah diberikan kepada Tuhan. Jika ia lebih mengasihi sejumlah uang tersebut, tentu ia tidak akan memberikannya kepada Tuhan.

Ketika Allah memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan memberikan tanah Kanaan sebagai warisan, mereka tidak menolak perintah persembahan persepuluhan. Mereka tahu bahwa kasih karunia Allah bagi mereka telah tak terhitung jumlahnya. Mereka telah dibebaskan dari perbudakan, dan akan memasuki tanah perjanjian yang makmur. Jangankan sepuluh persen, bahkan sembilan puluh persen pun mereka tidak akan merasa keberatan karena apa yang akan mereka miliki semata-mata pemberian Allah. Kalau dibandingkan dengan keadaan bangsa Israel, orang Kristen sepatutnya memberikan persembahan bukan hanya sepuluh persen melainkan dua puluh persen atau bahkan lebih karena orang Kristen telah dibebaskan dari neraka dan mendapatkan hidup yang kekal dan sorga.

Apakah kasih seseorang lebih besar kepada persepuluhan daripada kepada Tuhan? Jika memang kasihnya lebih besar kepada Allah, sepatutnya ia tidak memiliki masalah untuk mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan. Justru ia harus merasa bersyukur karena bisa mengembalikan sebagian dari apa yang Tuhan berikan kepadanya. Jangan pernah merasa telah berjasa menolong Tuhan ketika memberikan persepuluhan. Jangan juga merasa telah berjasa menolong gereja ketika memberikan persepuluhan, tetapi justru sebaliknya, sadar bahwa itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan sebagai umat Tuhan. Jika tidak mengembalikan persembahan persepuluhan kepada Tuhan sepatutnya merasa malu menghadap hadirat Tuhan. Bahkan dihadapan Tuhan ia menjadi seorang pencuri (perampok) seperti yang dicatat Nabi Maleakhi dalam Maleakhi 3:8-10,

Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Kata “menipu” di sini memiliki pengertian “mencuri, merampas dan merampok.” Itulah sebabnya Tuhan mengatakan bangsa Israel “telah kena kutuk.” Jangan beranggapan lagi bahwa ajaran ini hanya untuk umat Israel tetapi ajaran kekal yang harus dilakukan setiap umat Tuhan. Namun orang Kristen sering tidak perduli akan hal-hal rohani seperti itu, mereka lebih memilih menyenangkan hatinya. Ilustrasi dibawah ini mungkin bermanfaat untuk merefleksikan tingkat kerohanian pembaca dan sekaligus menilai seberapa besar kasihnya kepada Tuhan. Lihatlah apa anda memilih hal rohani atau duniawi:

“Apa yang paling mengganggu kamu”:

Seseorang tersesat di neraka. . . . atau satu goresan pada mobil baru kamu?

Tidak mengikuti kebaktian . . . . atau tidak masuk kerja satu hari?

Khotbah 10 menit lebih lama . . . . atau makan siang setengah jam lebih lama?

Gereja tidak bertumbuh . . . . atau taman (kebun) Anda tidak bertumbuh?

Tidak membaca Alkitab . . . . atau tidak membaca Koran?

Pelayanan gereja diabaikan . . . . atau pekerjaan rumah kamu diabaikan?

Tidak mengikuti persekutuan. . . . atau tidak nonton program TV favorit kamu?

Persepuluhan kamu menurun . . . . atau pendapatan/penghasilan kamu menurun? Anak kamu terlambat ke sekolah Minggu dan gereja . . . . atau terlambat ke sekolah umum?

Mana yang benar-benar mengganggu?



PENYALAHGUNAAN DOKTRIN PERSEPULUHAN

Bukan suatu rahasia lagi di kalangan umat Kristen jika persembahan persepuluhan sering dimanfaatkan pemimpin gereja tertentu. Berkenaan dengan kegunaan dari persembahan persepuluhan dalam gereja, ada tiga pandangan yang perlu ditelusuri di sini:

Pertama, kelompok yang mengajarkan bahwa PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN ITU MILIK PENDETA. Biasanya kelompok yang mempercayai pengajaran ini akan menafsirkan suku Lewi, penerima persembahan persepuluhan di Perjanjian Lama sama dengan Pendeta dalam gereja. Dengan demikian Pendeta mengklaim semua persembahan persepuluhan merupakan milik dan hak prerogatifnya. Dengan motif ini, maka tidak heran jika kelompok seperti ini cenderung ingin membuka gereja sendiri agar ia bisa mendapatkan hak ini. Semakin besar jumlah jemaatnya maka semakin besar uang yang akan didapatkan. Biasanya para asisten dan guru injilnya mendapatkan gaji atas kemurahan Pendetanya sebagai penerima persembahan persepuluhan tersebut. Itulah sebabnya terkadang terdengar pelaksanaan yang ekstrim dalam pemungutan persembahan ini. Bahkan ada yang mengawasi jemaatnya hingga pada penjualan kambing, si pendeta ikut ke pasar agar ia tahu jumlah harga jual kambing itu, dan ia langsung meminta sepersepuluh dari penjualannya. Ada juga yang menentukan minggu tertentu sebagai minggu pengumpulan persembahan persepuluhan dan ketika jemaat tertentu tidak hadir pada kebaktian itu, keesokan harinya pendetanya mengirimkan utusan ke rumah jemaat itu dengan membawa amplop persepuluhan agar dibayarkan. Bahkan karena ajaran itu sudah begitu alami hingga ketika jemaat beli sepuluh buah apel, satu biji apel menjadi milik pendeta dan diantarkan ke rumahnya. Kedengarannya memang aneh, tetapi itu telah dilakukan kelompok tertentu dan membuktikan bahwa ada penyimpangan mengenai persembahan persepuluhan ini.

Kedua, kelompok yang mengajarkan bahwa PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN ITU BUKAN SEPENUHNYA MILIK PENDETA. Hampir sama dengan kelompok pertama diatas, kelompok ini juga akan menyamakan pendeta dengan Suku Lewi yang menerima hak atas persembahan persepuluhan. Tetapi kelompok akan mengatakan bahwa pendeta hanya berhak mendapatkan sebelas enplop persepuluhan dari seluruh persembahan persepuluhan yang terkumpul. Sama seperti sebelas suku Israel membekali satu suku Lewi melalui persembahan persepuluhan. Pertanyaannya adalah, bagaimana pelaksanaan pengambilan enplop perpuluhan tersebut? Apakah pendetanya mengambil 11 enplop terbanyak setelah diketahui isinya atau mengambil secara acak sebelum membuka isinya, tentu itu menjadi ukuran internal gereja tersebut. Namun pola ini juga memiliki peluang untuk disalahgunakan.


Ketiga, kelompok yang mengajarkan bahwa PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN ITU SEPENUHNYA MILIK GEREJA. Biasanya gereja yang mempercayai ajaran ini akan mengumpulkan persembahan persepuluhan itu dan menyerahkannya kepada bendahara gereja untuk dicatat dan disimpan. Pendeta tidak memiliki hak atas persembahan persepuluhan tersebut. Pendeta, guru injil dan staf gereja lainnya mendapatkan gaji atau tunjangan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan para penatua (majelis/diaken) gereja sesuai dengan jabatan, lamanya mengabdi, tugas yang diemban, jenjang pendidikan dan kebutuhan dasar pelayanannya. Dengan demikian persembahan persepuluhan, persembahan khusus (kolekte) dan persembahan ucapan syukur jemaat kepada Tuhan dikumpulkan untuk dipergunakan sebagai gaji para hamba Tuhan dan staf gereja serta menjadi modal untuk pembangunan dan pemeliharaan gedung gereja. Dana itu juga dipakai untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan serta dana pembukaan pelayanan dan pengiriman misi, atau biaya program-program lainnya yang berhubungan dengan pelayanan gereja tersebut. Namun demikian, jemaat yang diberkati melalui pelayanan para hamba Tuhan dalam sebuah gereja masih tetap bisa memberikan persembahan khusus yang ditujukan langsung kepada hamba Tuhan tertentu. Persembahan sedemikian, biasanya akan diberikan langsung oleh bendahara gereja kepada hamba Tuhan yang namanya tertera dalam enplop tersebut jika persembahan itu dimasukkan ke dalam kantong persembahan gereja.
Berdasarkan analisa penulis, kelompok ketiga ini lebih alkitabiah karena dua kelompok terdahulu tidak memiliki dasar untuk menyamakan pendeta dengan suku Lewi. Bayangkan jika sebuah jemaat terdiri dari 5,000 jemaat yang setia memberikan persepuluhan, pendeta itu akan menjadi seorang millionare. Tuhan tidak pernah menjadikan gereja menjadi ladang kekayaan. Petrus yang sering dikatakan sebagai pemimpin rasul di masa gereja mula-mula, yang ketika ia berkhotbah, 3,000 orang bertobat tidak memberikan indikasi bahwa ia pewaris persembahan persepuluhan jemaat Yerusalem masa itu. Ia justru memilih pergi meninggalkan Yerusalem dan gereja besar itu dan memberitakan injil ke luar daerah. Kisah Para Rasul 4:32-37 yang merupakan cara hidup jemaat mula-mula, tidak mencerminkan persembahan jemaat merupakan hak milik para pemimpin gereja tersebut, tetapi semua persembahan dipergunakan untuk kegiatan kerohanian dan kemajuan pemberitaan Injil.

Berilah persembahan persepuluhan kepada Tuhan sebagai bukti kasih kamu kepada Kristus yang telah mengasihi dan menyelamatkan serta memberkati kamu. Berilah persembahan persepuluhan sebagai bukti ketaatan kamu kepada perintah Tuhan.

Sumber: http://dedewijaya.wordpress.com
Baca Selengkapnya...

Astaga! Kementerian Agama Terkorup …

Reaksi yang wajar ketika tadi pagi saya baca harian KOMPAS halaman 3. Ditengah halaman terpajang judul berita dengan font yang lumayan besar “Kementerian Agama Terkorup”. Astaga! apa-apaan ini, Kementerian Agama yang diisi oleh orang-orang yang tentunya paham betul mengenai agama, kenapa tidak bisa memberi contoh dengan baik? Sehancur itukah nilai agama di negara kita? sehingga mereka tidak malu melakukan korupsi meski mereka berada di “Kementerian Agama”. Perlahan tetapi pasti saya baca berita tersebut, saya sangat penasaran dengan pemberitaan ini dan tentunya sangat terheran-heran.

Setelah saya pahami seperti biasa, ya “korupsi” sebuah kata yang amat sangat tenar di negara Indonesia ini. Korupsi dapat diibaratkan secara singkat seperti “memakan” hak yang merupakan hak orang lain dan tentunya tanpa rasa malu sedikit pun. Dalam masalah ini, Kementerian Agama mengkorupsi penyelenggaraan haji. Wow! ibadah haji dikorupsi, ya “ibadah” sesuatu hal yang bersinggungan langsung dengan sang Pencipta. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, dimana bagi yang mampu wajib untuk melaksanakan. Korupsi saja sudah dosa besar lalu bagaimana jika korupsi perjalanan ibadah haji? apakah dosa tidak lagi ditakuti?

Orang-orang yang bekerja di Kementerian Agama saya yakin adalah orang pilihan yang terjaring melalui berbagai tahapan yang sulit dan ketat, tentunya “pengetahuan agamanya” melebihi kementerian lagi. Seharusnya orang-orang dalam Kementerian Agama memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat dan sesama rekan di seluruh kementerian. Seperti yang dilansir KOMPAS , indeks integritas pusat Kementerian Agama hanya 5,37 padahal nilai integritas standar adalah 7,07. Terjadi banyak suap dan gratifikasi dalam penyelenggaraan haji.

Disaat semua orang Indonesia bermimpi dapat pergi haji dengan khusyuk dan banyak juga yang menabung bertahun-tahun demi ingin berangkat haji, lalu sekejam itukah Kementerian Agama memupuskan mimpi mereka? Apakah Kementerian Agama itu kekurangan uang sehingga perlu korupsi? Tidak adakah kegiatan lain yang lebih berguna selain korupsi? Semoga survei yang dilakukan oleh KPK ini dapat memperbaiki citra Kementerian Agama dan semoga orang-orang yang di dalamnya juga cepat sadar..ingat semua ini menyangkut agama dan tentunya semua hal yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir.

Oleh Prihastoro Suryo

Sumber: kompasiana.com
Baca Selengkapnya...

Selasa, 29 November 2011

Jangan Berhenti Melayani Karena Musibah

Setelah Uza mati karena memegang Tabut Tuhan yang tergelincir, Daud merasa sangat ketakutan. Suatu perasaan wajar karena ia berpikir jangan-jangan ia sendiri juga akan mati seperti Uza. Maka ia memutuskan untuk berhenti melayani Tuhan. Ia cuti untuk sementara waktu. Tapi itu bahasa halusnya. Bahasa kasarnya dia ngambek dengan TUHAN. Ia tidak mau peduli lagi dengan apapun mengenai pemindahan Tabut TUHAN. 

Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.

Betapa banyak orang Kristen seringkali merajuk dan ngambek dengan tidak lagi mau melayani karena persoalan atau musibah datang. Mereka mundur dan apatis. Tidak lagi mau memikirkan pelayanan Tuhan apalagi mengambil bagian dalam pelayanan. Mereka minta cuti dan kalau bisa cuti panjang. Katanya istirahat dulu, tapi dalam hati tidak akan lagi melayani. Untung saja Tuhan baik dan tidak membiarkan jantung mereka cuti juga berdenyut. Sungguh Tuhan maha pengasih dan sangat penyayang sehingga DIA membiarkan umatNya yang mengalami persoalan itu bisa duduk dan berbaring sambil merenungkan masalah yang dialami dan mengambil hikmah dari sana.

Tuhan membiarkan Daud selama tiga bulan lamanya dalam keadaan terombang ambing dan perasaan yang campur aduk. Sampai kemudian Daud melihat bahwa kemarahannya, kesedihannya dan semua perasaannya itu tidak berpengaruh terhadap berkat yang Tuhan berikan bagi mereka yang melayani DIA. Meski Daud cuti tapi Tuhan tidak pernah cuti untuk membalaskan semua perbuatan baik umatNYA. Dia memberkati keluarga Obed Edom yang menerima dan memelihara tabut Tuhan itu di dalam rumahnya.

Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.

Semua perasaan Daud yang tadinya campur aduk dengan kesedihan hati bahkan marah kepada Tuhan berubah. Ia berpikir bahwa ia tidak harus terus-terusan dalam kondisi itu. Ia mesti bangkit dan melakukan lagi apa yang tadinya ia lakukan. Jika ia mau berkat Tuhan datang kepadanya maka ia harus bangkit, melupakan apa yang dibelakang dan berlari-lari pada hadiah yang Tuhan sudah sediakan. Daud bisa menangani musibah dengan benar bagaimana dengan anda? (Hendra Kasenda)

Sumber: terangdunia.com
Baca Selengkapnya...

Senin, 28 November 2011

Inilah 22 Merek Kopi Berbahaya Bercampur Obat

KOMPAS.com - Dari hasil sampling yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap 56 produk kopi dalam kemasan, ditemukan 22 produk yang positif mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).
Berikut ini adalah 22 merek kopi yang positif mengandung bahan kimia tersebut. Di dalam kopi-kopi ini, ada yang positif dicampur dengan zat aktif Viagra yakni sildenafil, atau pun zat aktif obat Cialis yakni tadalafil : 

1. 39 Sa Kao 3 in 1 Kopi Mix Plus Ektrak Jahe
(Depkes RI PIRT No. 210317594151/Kota Jakarta Utara)

2. 39 Sa Kao Kopi Mix Ginseng Korea 3 in 1 (PIRT 210317505151/Kota Jakarta Utara)

3. Bel-Bel Kopi Susu Extra (PT. Mandala Cahaya Sentosa/PIRT 610331502001)

4. Black Borneo Platinum Coffee (PT Victoabel Food Industry/P-IRT 6103515401564)

5. Dream Coffee (PT. Mandala Cahaya Sentosa – Sidoarjo/PIRT 6103515271564), ( PT. International Green Natural, P-IRT 6103515271564), PIRT. 6103515271564 Kab. Sidoarjo)

6. Dynamic Coffee/Dynamic Coffee Nusantara/Dynamic Tribulus Coffee (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301309), PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411)

7. Golden Life (P-IRT 6103515121399 Kab. Sidoarjo)

8. Good Coffee Premium/Good Coffee (PT. Putra Gudti Indonesia PIRT No. 6103271011147 Kota Bogor), (CV. Bin Halim untuk PT. Putra PIRT. 6103271011147, Kota Bogor), (PT. Putra Gudti Indonesia, PIRT No. 6103271011147, Kota Bogor)

9. Herba Max Coffee (Distributor PT Solusky P-IRT 6103515311564 Kab. Sidoarjo)

10. Jahe Mix Barokah (PIRT 213317518151 Kota Jakarta Utara)

11. Jomoon Instan Coffee (Green Nirmala PIRT. 6103515131399 Kab. Sidoarjo), (PT. Green Nirmala - Sidoarjo PIRT. 610351531399 Kab. Sidoarjo)

12. Joss-Fly Coffee Plus Panax Ginseng (PT. Mandala Cahaya Sentosa PIRT 610331502001 Kab. Grobogan)

13. Kopi Cleng - Sehat, Nikmat, Berstamina (CV. Jamu Moro Sehat, Banjarnegara, Depkes RI TR 147/11-10/2005)

14. Kopi KPH/Kopi Kuat (PIRT. 6103515331564 Kab. Sidoarjo) 

15. Kopi Mahabbah (Depkes RI PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo), PT. Mandala CS P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo),

16. Kopi Pasutri (Al Jazira Herbal, Bekasi PIRT 610351533564 Kab. Sidoarjo)

17. Kopi Strong 234 (PT. Hamiegi Bandung PIRT. 81032730203771 Kota Bandung)

18. Maca-Tekh (PT. Wootekh Jakarta Indonesia PIRT 210360303411)

19. Matador Coffee

20. Mawaddah Coffee (PIRT. 212320207429 Kab. Sukabumi)

21. On Coffee 

22. Premium Energy Coffee (Dinkes PIRT No. 210360314309 Kab. Tangerang)
Baca Selengkapnya...

5 Sinyal Hubungan Anda Tak Bertahan Lama

Beberapa waktu lalu, Profesor Thomas Klein dari University of Heidelberg mengatakan, ada beberapa tanda peringatan bahwa hubungan Anda sedang dalam masalah, yaitu obsesi tiba-tiba untuk berolahraga dan diet. Ketika pasangan mulai menunjukkan tanda-tanda seperti ini, ada kemungkinan ia tengah mempersiapkan diri untuk mengakhiri hubungan yang lama dan mencari pasangan baru.
Hal ini mungkin saja ada benarnya, namun ada pula pasangan yang melakukannya murni karena ingin memulai hidup sehat saja. Yang perlu Anda amati adalah gambaran besarnya. Menurut Dr Ian Kerner, konsultan seks dan hubungan yang juga pendiri GoodInBed.com, ada lima tanda yang mengindikasikan bahwa hubungan Anda dan pasangan akan segera berakhir.

1. Anda tidak tahu apa yang harus menjadi bahan pembicaraan.

Anda sebenarnya masih sayang padanya, tetapi entah kenapa Anda sering merasa bosan. Anda tidak tahu apa yang bisa menjadi bahan obrolan, atau merasa dia tidak cukup banyak berusaha untuk ngobrol dengan Anda. Ketika sedang bersama, Anda dan dia sama-sama terdiam atau sibuk dengan diri sendiri.

2. Anda tidak peduli dengan orang-orang terdekatnya, entah itu keluarga atau orang lain yang menjadi panutannya (dan demikian juga sebaliknya).

Anda tidak berminat mengenal keluarga atau teman-temannya, atau tidak lagi melakukan hal-hal penting yang berarti baginya. Fakta bahwa salah satu anggota keluarganya berhasil melakukan pencapaian tertentu, atau sedang mengalami musibah tertentu, ternyata tidak menyentuh diri Anda.

3. Tiba-tiba salah satu dari Anda menjadi workaholic.

"Anda menenggelamkan diri dalam pekerjaan, dan membuat diri Anda sulit ditemui daripada biasanya. Atau melakukan sesuatu yang mengacaukan jadwal dan ritme kegiatan yang dulu pernah Anda susun bersama," ujar Kerner. Pendek kata, Anda tak ingin terlibat terlalu sering bersamanya.

4. Anda sering bepergian secara berkelompok.

Inginnya makan bersama di luar, tetapi salah satu dari Anda diam-diam mengajak teman yang lain. Anehnya, Anda atau dia tidak keberatan dengan hal tersebut! Bila Anda berdua selalu mempunyai alasan untuk menghindari momen-momen intim sebagai pasangan, ada kemungkinan Anda memang sudah tak tahan ingin keluar dari hubungan.

5. Anda berdua tidak saling mendukung.

Apakah si dia membuat kecurangan, atau komentar yang agresif sehingga menurunkan kepercayaan diri Anda? Atau Anda meremehkan dirinya di hadapan teman-temannya, atau mengolok-olok ide-idenya? Pasangan yang memiliki hubungan yang sehat tentu akan saling mendukung satu sama lain.

(Kompas.com)

Sumber: sehatsinergis.blogspot.com
Baca Selengkapnya...

Segala Sesuatu akan Digoncangkan!

Pesan dari Brian Mills, Penasihat Senior IPC (International Prayer Council)

Dua tahun yang lalu Tuhan berbicara kepadaku mengenai hal ini. “Segala sesuatu yang akan dapat digoncangkan akan digoncangkan.” Perlahan aku mulai mengetahui bahwa pada waktunya, semua akan digenapi! Awalnya, ini sangatlah pribadi – seluruh duniaku telah dibaliknya dan dimulai dari keluarga intiku. Banyak pemimpin Kristen lainnya juga telah menghadapi pencobaannya masing-masing – baik dalam bidang emosional, spiritual, fisik, keluarga ataupun pelayanan.

Saat – saat ini kita menyaksikan bagaimana segalanya sedang digoncangkan oleh Tuhan secara global. Perekonomian dunia sedang digoncang oleh krisis Perbankan di Barat dan dampaknya dirasakan secara langsung. Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara telah terganggu oleh krisis politik yang menyelimuti, yang mengarah pada kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perubahan iklim telah menyebabkan beberapa bencana terjadi di Brazil, Pakistan, Australia, dan banyak Negara lainnya. Guncangan fisik dari kerak bumi dapat menyebabkan bencana alam yang menghancurkan Pakistan, China, Haiti, Indonesia dan lainnya.

Goncangan ini akan terus berlanjut – dan akan ada kejutan-kejutan lainnya yang lebih besar terjadi. Beberapa nilai mata uang akan runtuh. Masalah yang lebih besar akan muncul dan mendatangkan malapetaka. Apa yang kelihatannya baik-baik saja akan digoncangkan. Pertanyaannya adalah “dimanakah para penjaga?” Apakah mereka senantiasa berjaga-jaga atas bangsanya dan apakah ada pengaruh yang masuk mempengaruhi bangsa mereka? Ini adalah waktunya bagi para penjaga dalam doa untuk bertemu satu sama lain dari berbagai negara untuk menemukan suatu tempat bersatu dalam doa, meskipun berbeda di dalam pengertian dan latar belakang.

Karena beberapa penjaga di bangsa-bangsa tercengang mendapati bahwa kesatuan yang ada akan mengalami tantangan dan motivasi akan diuji. Hanya sebuah doa yang terfokus pada kemuliaan Tuhan yang lebih dari kenyamanan kita yang akan menerobos. Ini merupakan suatu ajakan untuk semua penjaga di seluruh dunia. Berjaga dan berdoa!

Brian Mills
IPC Council Member and Senior Advisor


Sumber: gkpb.net
Baca Selengkapnya...

Minggu, 27 November 2011

Unstoppable Love.ppt

Berikut ini powerpoint kotbah Minggu 27 November oleh Pdt. DR. Daniel Soemitro, M.A, Unstoppable Love.ppt dapat diunduh disini Baca Selengkapnya...

Sabtu, 26 November 2011

Akibat kemarahan

Surat Pastoral 20 November 2011

Kemarahan adalah perasaan yang biasa muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, hinaan, ketidakadilan atau kekecewaan. Namun, karena keadaan kita yang sudah jatuh ke dalam dosa, kita sering meresponi perasaan itu dengan cara berbuat dosa.

Salah satu respon berbuat dosa yang umum adalah menyimpan kemarahan sampai menjadi bagian karakter kita. Kemarahan dibiarkan terus bersemayam di dalam diri, akan mengacaukan pikiran dan perasaan. Damai dan sukacita kita hilang, karena keduanya tak mungkin hadir bersama-sama dengan kecemasan dan kekecewaan yang menyertai kepahitan.

Setelah meracuni karakter, kemarahan akan merambah ke aspek hubungan. Kata-kata menyakitkan akan terlontar ibarat panah-panah api, bahkan kepada orang-orang yang tidak menyebabkan kemarahan itu. Selanjutnya, benteng pertahanan diri dipertebal untuk menghindari sakit hati. Hubungan menjadi renggang, tegang dan berujung pada pengasingan diri.

Selain merusak karakter dan hubungan dengan orang lain, akibat paling tragis dari kemarahan adalah hancurnya persekutuan dengan Allah. Kemarahan tidak saja menghalangi karyaNya di dalam dan melalui orang percaya, tetapi juga mendukakan hati Bapa. Bapa rindu mencurahkan berkat kepada anak-anakNya, tetapi tangan yang terkepal penuh amarah tidak akan dapat menerima kekayaan karakter dan panggilan Allah.

Apakah kita menyimpan kemarahan? Kemarahan itu mungkin tersembunyi begitu dalam di jiwa kita sampai kita tak menyadari keberadaannya. Tetapi kepahitan yang menetap dan tak terselesaikan akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Untuk itu kita harus meminta Allah menyingkapkan setiap kemarahan dan kepahitan yang tersembunyi. Buanglah itu dan gantilah dengan memiliki segala kekayaan Kristus.
Baca Selengkapnya...

Proses Mengampuni

Surat Pastoral 27 November 2011


Mengampuni orang yang sudah sangat menyakiti kita merupakan salah satu "tugas" kita yang paling menantang. Dan hanya memiliki keinginan menaati Allah atau berkata benar, tidak selalu dapat menyelesaikan tugas itu. Ingatan dan rasa sakit atau luka lama bisa menyelinap lagi ke dalam pikiran, mengaduk-aduk rasa marah dan ketidak adilan kita. 

Meskipun kita bertanggung jawab untuk segera mengambil inisiatif sesudah mengalami kesakitan, melakukan pengampunan atas sakit hati yang mendalam adalah sebuah proses. Mulailah dengan segera mencegah timbulnya akar pahit. Dan ingatlah: semakin dalam sakit hati itu, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat mengampuni. Tetapi jangan putus asa - Tuhan akan menyertai Anda di setiap langkah itu.

Mengaku di hadapan Tuhan adalah awal dari proses itu. Datanglah kepadaNya dan akuilah segala kegeraman Anda, dan akuilah hal itu sebagai dosa. Sementara Anda menyerahkan kemarahan dan sakit hati Anda kepada Tuhan, persilahkan Dia mulai menyembuhkan hati Anda yang hancur.

Terkadang proses itu juga meliputi mendatangi orang yang bersangkutan dan mengakui sikap Anda yang tidak baik terhadapnya. Kesempatan ini bukanlah saat untuk membenarkan diri atau menunjukkan kesalahannya, melainkan cukup untuk mengakui kesalahan Anda saja. Meskipun kesalahannya tampaknya lebih besar dari sikap tidak mengampuni Anda, jauhilah godaan untuk "membuat jenjang" dosa. Dan serahkanlah penghakiman itu kepada Allah.

Pengampunan membawa kelepasan dari peradangan yang menyertai kemarahan. Dengan menjalani proses itu, Anda akan mulai melihat orang yang menyakiti Anda itu dengan mata belas kasihan. Akhirnya Anda dapat bersyukur kepada Allah atas kesempatan untuk belajar mengampuni dan hidup dalam anugerahNya yang berkelimpahan.
Baca Selengkapnya...

Distribusi poster dan brosur Sinterklas

Untuk sementara poster & brosur Sinterklas telah dibagikan di tempat-tempat sbb:

1. Toko Buku Metanoia, Jl. Gajahmada (plus brosur 100 lbr)
2. Toko Buku Togamas, Jl. MT. Haryono (plus brosur 200 lbr)
3. Toko Buku Togamas, Jl. Singosari (plus brosur 100 lbr)
4. My Cell Cellular, Jl. Lampertengah (brosur 50 lbr)
5. TK Corjesu, Jl. Halmahera
6. TK Karangturi, Jl. MT. Haryono
7. TK Kristen gergaji, Jl. Kyai Saleh
8. TK Kristen Tritunggal, Jl. Ki mangun sarkoro
9. TK Saint Yusuf, Jl. MT. Haryono
10. TK YSKI 3, Jl. Tanjung
11. TK YSKI 1, Jl. Kompol Maksum
12. TK YSKI 2, Jl. Dr. Cipto
13. TK Dominico Savio, Jl. Dr. Sutomo
14. TK Nusaputra, Jl. Karanganyar

Untuk target yang belum terpasang poster adalah di TK Terang bangsa dan TK Tritunggal jl. Semarang Indah. Demikian juga untuk area Puri Anjasmoro akan diadakan pembagian brosur door to door. Direncanakan tanggal Selasa 29 November akan segera diselesaikan.

Dimohon bantuan dan kerjasama seluruh jemaat untuk membagikan brosur kepada kenalan/sahabat di lingkungan masing-masing. Ada tambahan informasi yang belum tertulis di brosur, harap diberitahukan secara lesan, yaitu: Anak ke 2, ke 3 dst biaya di discount menjadi Rp. 50.000,- per anak. Saat melakukan pendaftaran, peserta harus datang ke Graha MDC, Ruko Pemuda A/12a-14 untuk membayar dan sekaligus membawa kado berikut "kata-kata nasehat" untuk putra-putrinya.

Terimakasih, Tuhan memberkati!
Baca Selengkapnya...

Jumat, 25 November 2011

Notulen Kesepakatan Pelayan Mimbar 16 Mei 2011

Dihadiri oleh: Andrew Kairupan, Wibi Ernestin, Ende, Kristina, Ema, Hengky, Yafet, Simada, Ficky Kurniawidi, Yuri Gunardi, Febe Lili, Hosea, Werdaniel, Felix, Bety, Paulus Lenga, Deni Wibowo, Reza Trikurnia. (Dihadiri 18 orang atau 51% dari total 35 orang).

Berikut kesepakatan-kesepakatan yang dibuat:

Worship Leader dan Singers:
- Singers diwajibkan mengikuti latihan 2x putaran.
- Untuk memupuk rasa saling menghargai dan peningkatan keseriusan berlatih, maka:
- Saat latihan, posisi singers dimohon berada diatas panggung.
- Dilarang menggunakan BB/HP, kecuali karena hal urgent.
- Untuk Worship Leader: Lagu mohon dikumpulkan minimal di hari Minggu, seminggu sebelum bertugas. Hal ini dikarenakan hari Minggu-Senin digunakan untuk mencari lagu dan upload internet. Supaya hari Selasa-Rabu pemain musik mempunyai cukup waktu mempelajari lagu untuk latihan hari Rabu malam. Demikian juga supaya para pelayan singers, tamborin dan LCD dapat leluasa melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan.
- Mulai jadwal berikutnya, Worship Leader akan memimpin Doa Sabtu. Hal ini untuk memupuk skill dan kebiasaan baik dimana Worship Leader membiasakan diri memimpin doa/penyembahan dalam scope lebih kecil/sesama pelayan Tuhan sebelum melayani dalam scope lebih besar/jemaat.
- Akan diadakan perekrutan singers melalui audisi. Juga akan diadakan pelatihan-pelatihan.
- Untuk Worship Leader dan Singers: satu (1) menit sebelum countdown selesai, harap sudah standby di panggung.

Pemain musik:
- Usahakan mempelajari lagu mulai Senin/Selasa supaya waktu latihan Rabu malam tidak mencari-cari lagi.
- Akan dibuat tim-tim musik. Jadwal revisi terbit mulai bulan Juni.
- Saat latihan musik hari Rabu dan Sabtu dimohon On time demi kebaikan bersama.
- Masukan dari Bpk. Yuri Gunardi: jikalau ada kesalahan di mimbar mohon jangan serta merta ketahuan oleh jemaat melalui mimik wajah “mesem-mesem” namun harus pandai-pandai menyiasati komunikasi antar pelayan. Hal ini dimaksudkan supaya tidak mengganggu konsentrasi jemaat dalam pujian penyembahan.

LCD
- Diwajibkan mengikuti alur latihan secara penuh di hari Sabtu sebagai bagian dari persiapan. Dalam latihan ini pelayan LCD bertanggung jawab menyusun schedule Easyworship dan menampilkannya di layar monitor 22 inchi serta mengikuti alur lagu saat latihan musik seolah-olah ibadah minggu sedang berlangsung.
- Akan diadakan perekrutan baru: Usulan: Sdr. Hosea & Sdr. Hendra.
- Akan diadakan training LCD.
- Akan mengurangi frekuensi jadwal para pelayan2 yg merasa kurang “nyaman”.
- Usulan: Koordinator melakukan evaluasi terhadap pelayan LCD setelah setiap kebaktian berlangsung.
- Khusus pelayan LCD Doa Pra Kebaktian dapat dilakukan dari meja kontrol LCD karena harus sambil meng-handle operasi LCD/pemutaran MP3.
- Wajib hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai: 15 menit pertama memutar mp3 rohani untuk membangun atmosfir ibadah. Setelah itu hidupkan proyektor LCD dan 10 menit berikutnya untuk tampilan “Selamat Datang” (sementara Doa Pra Kebaktian berlangsung). Setelah Doa Pra Kebaktian selesai dapat langsung memutar Countdown yang berdurasi 3 s/d 6 menit.

- Notulen Rapat LCD 8 Mei:
o Usahakan waktu mencari “lagu baru” lebih cepat lagi / lebih menguasai lagu.
o Sekretariat membagikan Rundown waktu latihan Sabtu.
o Seragam harap menyesuaikan dengan jadwal.
o Usulan Bpk. Yuri agar background dikategorikan.
o Naikkan spek komputer (paling tidak memorinya) untuk mempercepat waktu respon komputer terhadap perintah operator.

Tamborin
- Untuk tamborin remaja/anak-anak akan diadakan waktu khusus untuk doa dan sharing dipimpin oleh Sdri. Ende.
- Usulan supaya diadakan tamborin sore, paling tidak sebulan sekali.
- Akan dicarikan guru training modern dance agar ibadah makin kreatif. Dalam praktek ke depannya jadwal akan divariasi antara tamborin dan dance modern. Bpk. Andrew akan membantu menyediakan sumber-sumber video modern dance sebagai pembelajaran.
- Harap mengikuti doa pra kebaktian 15 menit sebelum ibadah.

UNTUK SELURUH PELAYAN MIMBAR:
- Doa Sabtu jam 18.00 wajib dihadiri minimal oleh pelayan Tuhan yang bertugas esok minggunya.
- Latihan jam 19.00 sampai selesai wajib dihadiri oleh Worship Leader, Singers, pemain musik, LCD dan tamborin.
- Seluruh Pelayan Mimbar dihimbau terlibat aktif di dalam KESAN, sebagai wujud kehidupan berjemaat yang baik dan untuk membina kerohanian. Dalam kapasitas sebagai pelayan Tuhan, mau tidak mau kehidupan kita pasti akan dilihat dan diteladani oleh jemaat. Oleh sebab itu, tertanam di KESAN merupakan fondasi yang sangat baik yang sudah sewajarnya dilakukan.
- Untuk yang berhalangan karena bekerja, harap minta dispensasi ke pimpinan pekerjaan agar minimal 1 bulan sekali dapat menghadiri doa sabtu – khususnya saat esok minggunya bertugas.
- Mulai diadakan absensi Doa Sabtu sebagai salah satu sarana untuk mengevaluasi komitmen pelayan Tuhan.
- Untuk yang sebulan penuh tidak pernah datang Doa Sabtu sama sekali akan diadakan pendekatan khusus untuk dicari jalan keluar. Kehadiran dalam Doa Sabtu berpengaruh langsung terhadap frekuensi dan keberadaan jadwal pelayanan.
- On time dalam latihan-latihan, doa sabtu, atau ibadah minggu (minimal 15 menit sebelum ibadah dimulai harus sudah hadir untuk mengikuti doa pra kebaktian).
- Beberapa rekan yang tidak bisa hadir doa Sabtu dikarenakan pekerjaan harap dimaklumi adanya. Sdr. Advent yang masih harus bekerja; Sdri. Ema yang harus menunggu tutup toko di Ambarawa sehingga baru berangkat ke Semarang jam 17.30-an. Barangkali ada juga rekan-rekan lain yang mengalami hal yang sama. Sebagai alternatif jalan keluar, mohon dimintakan dispensasi ke pimpinan pekerjaan supaya minimal sebulan sekali dapat menghadiri doa Sabtu. Untuk Sdr. Reza yang terkendala transportasi akan bersama-sama kita bantu agar tetap dapat hadir doa.
- Di waktu ke depan akan dibahas lagi mengenai waktu dimulainya doa pra Kebaktian. Ibu Wibi dan Bpk. Hengky usul dimulai 30 menit sebelum ibadah, Bpk. Yafet usul 20 menit. Bpk. Andrew usul supaya pelayan doa pra jangan terlalu melebar topik doanya. Untuk sementara disepakati: Doa Pra Kebaktian dimulai 15 menit sebelum ibadah.
- Pelayan Tuhan yang berhalangan bertugas harap menyampaikan kepada Koordinator minimal 3 hari sebelum latihan hari Sabtu.
- Pelayan Tuhan wajib mengikuti kebaktian secara penuh. Dimohon hanya meninggalkan ruang kebaktian hanya jika ada tugas pelayanan atau alasan urgent.
- Saat ini kita sedang bertahap menuju standard komitmen dan ketegasan yang lebih, antara lain menuju kepada penerapan skorsing atau bentuk kebijakan lain. Mohon dipahami bahwa ini bukan untuk mempersulit/membebani namun dimaksudkan sebagai sarana/batu loncatan menuju kualitas pelayanan yang lebih baik.
- Demikian juga, semua kesepakatan ini dibuat bukan dengan suatu maksud-maksud lain selain daripada untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap Tuhan kita, Yesus Kristus.
- Fellowship pelayan mimbar akan diadakan sebulan lagi.
Baca Selengkapnya...

Bertekun dalam didikan Allah.ppt


Untuk mengunduh powerpoint kotbah Pdt. Mardiharto Minggu Sore 20 November 2011 klik disini. Baca Selengkapnya...

Kamis, 24 November 2011

Akan kugendong engkau sampai ajal tiba (Till death do us part)

Kisah ini dipersembahkan untuk para sahabat yang berencana menikah atau yang telah menikah...

Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku, sambil memegang tangannya aku berkata; “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk disamping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Dari raut wajah dan matanya kutahu dia sedang memendam luka batin yang membara.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku. Akan tetapi aku harus membiarkan istriku mengetahui apa yang sedang kupikirkan. Aku ingin sebuah perceraian diantara kami. Aku lalu memberanikan diri untuk membicarakannya dengan tenang. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik dan bertanya kepadaku dengan tenang, tapi mengapa?

Aku menolak menjawabnya. Ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Dia membuangchoptiks di tangannya dan mulai berteriak kepadaku, “engkau bukan seorang laki-laki sejati.” Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin mengetahui alasan dibalik keinginanku untuk bercerai. Tetapi aku dapat memberinya sebuah jawaban yang memuaskan; “Dia telah menyebabkan kasih sayangku hilang terhadap Jane (wanita simpananku). Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya kasihan kepadanya.”

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai bahwa dia dapat memiliki rumah kami, mobil dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah, merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku kini telah menjadi orang asing di rumah kami, khususnya di hatiku. Aku meminta maaf untuknya, untuk waktunya yang telah terbuang selama 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energy yang diberikan kepadaku tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane bahwa aku sungguh mencintainya. Akhirnya dia menangis dengan suara keras di hadapanku yang mana Aku sendiri berharap melihat terjadi padanya. Bagiku tangisannya tidak mempunyai makna apa-apa. Keinginanku untuk bercerai di hati dan pikiranku telah bulat dan aku harus melakukannya saat itu.

Hari berikutnya, ketika saya kembali ke rumah sedikit larut kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena rasa ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane, wanita idamanku saat itu. Ketika terbangun kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.
Pagi harinya dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku; Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum percerain untuk saling memperlakukan sebagai suami-istri dalam arti sebenarnya. Dia memintaku dalam sebulan itu kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami-istri. Alasannya sangat sederhana; “Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami.”

Aku menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Akan tetapi dia juga meminta beberapa syarat tambahan sebagai berikut; Dalam rentang waktu sebulan itu, aku harus mengingat kembali bagaimana pada permulaan pernikahan kami, aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai di muka pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah untuk memenuhi permintaannya kepadaku demi meluluskan perceraian kami.

Aku menceritakan kepada Jane (wanita simpananku) tentang syarat-syarat yang ditawarkan oleh istriku. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tak bermakna. Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan, demikian kata Jane.

Kami tak lagi berhubungan badan layaknya suami-istri selama waktu-waktu itu. Sehingga sewaktu aku menggendongnya keluar menuju pintu rumah kami pada hari pertama, kami tidak merasakan apa-apa. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan dibelakang kami, sambil berkata, wow…papa sedang menggendong mama. Kata-kata putra kami sungguh membuat luka di hatiku.

Dari tempat tidur sampai di pintu depan aku menggendong dan membawanya sambil tangannya memeluk eratku. Dia menutup mata sambil berkata pelan; “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya. Sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuh dan pakaianya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan saksama untuk waktu yang sudah agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda lagi seperti dulu. Ada bintik-bintik kecil di raut wajahnya, rambutnya mulai beruban! Perkawinan kami telah membuatnya seperti itu. Untuk beberapa menit aku mencoba merenung tentang apa yang telah kuperbuat kepadanya selama perkawinan kami.

Pada hari yang ke empat, ketika aku menggendongnya, aku merasa sebuah perasaan kedekatan/keintiman yang mulai kembali merebak di relung hatiku yang paling dalam. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami-istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tidak mau mengatakan perasaan seperti ini kepada Jane (wanita yang akan kunikahi setelah perceraian kami). Aku pikir ini akan lebih baik karena aku hanya ingin memenuhi syarat yang dia minta agar nantinya aku bisa menikah dengan wanita yang sekarang aku cintai, si Jane.

Aku memperhatikan ketika suatu pagi dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuk tubuhnya. Dia lalu sedikit mengeluh, semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Aku kemudian menyadari bahwa dia semakin kurus, dan inilah alasannya mengapa aku dapat dengan mudah menggendongnya pada hari-hari itu.

Tiba-tiba kenyataan itu sangat menusuk dalam di hati dan perasaanku…Dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul pada saat it dan berkata, “Papa, sekarang waktunya untuk menggendong dan membawa mama.” Baginya, menggendong dan membawa ibunya keluar menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan karena takut situasi istri dan putraku akan mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai pada saat-saat akhir memenuhi syarat-syaratnya. Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami-istri yang hidupnya penuh kedamaian dan harmonis satu dengan yang lain. Aku pun memeluk erat tubuhnya; dan ini seperti moment hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.

Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya dengan kedua lenganku aku merasa sangat berat untuk menggerakkan walaupun cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluk eratnya sambil berkata, aku tidak pernah memperhatikan selama ini bahwa hidup perkawinan kita telah kehilangan keintiman/keakraban satu dengan yang lain. Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku….melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Aku sangat takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku berkata kepadanya, Maaf, Jane, Aku tidak ingin menceraikan istriku.

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan, dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Apakah badanmu panas? Dia berkata. Aku mengelak dan mengeluarkan tangannya dari dahiku. Maaf, Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memakna secara detail setiap moment kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari bahwa sejak aku menggendong dan membawanya setiap pagi, dan terutama kembali mengingat kenangan hari pernikahan kami aku memutuskan untuk tetap akan menggendongnya sampai hari kematian kami tak terpisahkan satu dari yang lain. Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras dan mulai meraung-raung dalam kesedihan bercampur kemarahan terhadapku. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah tokoh bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis; “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…

----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya, kawan!

sumber: http://www.music4bless.net/2011/11/aku-akan-menggendongmu-setiap-pagi.html
Baca Selengkapnya...

Unstoppable ( Tak terhentikan )

Oleh : Adhi Sutikno


Pribadi-pribadi yang berhasil dalam dunia ini dan dalam perjalanan iman adalah pribadi-pribadi yang tidak terhentikan oleh kelemahan dalam diri mereka ataupun oleh serangan-serangan eksternal yang menghantam hidup mereka.

Iman dan pengharapan mereka akan Tuhan begitu kuat. Iman itu telah mereka jaga dan pelihara secara konsisten setiap hari, sehingga hati mereka selalu dinyalakan oleh kebenaran-kebenaran Firman yang dibaca dan direnungkan. Iman itu menghasilkan mujizat dalam hidup mereka.

Sebaliknya ada banyak orang yang gagal dan tidak mendapatkan mujizat karena mereka sudah kehilangan iman dan pengharapan kepada Tuhan Yesus. Kita harus menyadari bahwa pengharapan dan iman kita pada Firman Tuhan menentukan seberapa besar masa depan yang akan kita raih.

Kita harus berfikir, melihat, bertindak dan berharap sesuai dengan janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Dengan demikian jalan hidup kita akan selaras dengan kehendak Allah. Kesulitan, tantangan, halangan, penderitaan tidak akan membuat kita berhenti, karena pengharapan pada Tuhan akan membuat kita mengalami kekuatan yang selalu diperbaharui oleh Roh Kudus.

1. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengaharapan pada Tuhan, bukan pada pengalaman masa lalu.
Banyak orang yang dipenjara oleh pengalaman-pengalaman masa lalu, sehingga ia tidak mau dan atau enggan pelakukan perubahan. Jangan membatasi diri dengan pengalaman masa lalu, ketika Tuhan memimpin kita untuk melakukan sesuatu, percaya saja, taati Dia.

2. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengharapan pada Tuhan, bukan contoh dari orang lain.
Mencoba meniru hidup orang lain, tidak akan menjamin kita berhasil. Mereka adalah manusia biasa. Kita bisa saja mempelajari kiat-kiat hidup mereka untuk menambah wawasan, dan menghindari kesalahan yang sama. Namun keputusan akhir adalah bagaimana Roh Kudus memimpin hidup kita.

3. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengharapan pada Tuhan, bukan oleh emosi.
Suasana hati setiap orang berbeda-beda, dan seringkali dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Keputusan yang dibuat berdasarkan emosi adalah sangat tidak stabil, dan seringkali keputusan yang salah. Keputusan sebaiknya didasarkan pada bukti dan alasan-alasan yang masuk akal yang disertai doa memohon hikmat dan pimpinan Tuhan.

Jadilah pribadi yang bertekun sampai seluruh rencana Allah digenapi dalam hidup kita. Unstoppable!!
Baca Selengkapnya...

National Children's Workers Conference - PASSION


Rekan-rekan pembina anak dan juga para gembala jemaat terkasih, ini ada acara untuk memperlengkapi para pembina anak kita dan juga baik utk memperluas wawasan dan jejaring secara nasional. Jika berminat segera mendaftar krn lebih murah jika mendaftar awal.
Semoga bermanfaat! GBU !

NCWC (National Children’s Workers' Conference) hadir sebagai wadah
bagi para Pendidik Anak, Guru Sekolah Minggu, Aktivis Pelayanan Anak,
dan Orangtua untuk bersama-sama mempersiapkan langkah-langkah
strategis dalam Dunia Pelayanan Anak Indonesia, untuk saling
berjejaring dan bekerjasama guna menumbuhkan generasi baru yang
mampu menjadi berkat bagi zamannya.

Unduh File Registrasi disini

Setelah NCWC "Dream" tahun 2006, NCWC 2012 hadir dengan tema
"Passion" – Semangat memberitakan Injil, memenangkan jiwa anak
Indonesia bagi Tuhan.

"PASSION" atau api semangat pengabaran Injil Kristus pertama kali
dibawa ke Indonesia oleh para misionaris. Api itu diteruskan dari
generasi ke generasi sampai dengan saat ini.

Jangan biarkan api itu padam! Sekarang adalah giliran kita.


SUSUNAN ACARA

Jumat, 3 Februari 2012
09:00 – 13:00 Pameran NCWC 2012
Pendaftaran
13:00 – 14:00 Pembukaan
14:00 – 15:00 Pleno 1: PASSION
15:00 – 16:00 Pleno 2: Potret Realita Pelayanan Anak di Indonesia
(talkshow)
16:00 – 18:00 KKR: “Betapa Indahnya Kedatangan Mereka yang Membawa
Kabar Baik!”
18:00 – 19:00 Makan Malam
19:00 – 21:00 Workshop I

Sabtu, 4 Februari 2012
08:00 – 10:00 Pleno 3: Program Pelayanan Anak yang Kreatif
10:00 – 12:00 Workshop II
12:00 – 13:00 Makan Siang
13:00 – 15:00 Workshop III
15:00 – 17:00 Pleno 4: Membentuk Jejaring Regional
17:00 – 19:00 Penutupan: “Utuslah Aku!”
19:00 – 21:00 Workshop IV (tambahan)


WORKSHOP I
A. Pentingnya Penginjilan Anak
B. Siap Melayani di Pelosok!
C. Science dan Penginjilan
D. Mengenali Keunikan Anak
E. Konseling Anak
F. Merancang Camp Anak dengan Metode Active Learning,
"FBI: Following Bible Instructions"

WORKSHOP II
A. Tips Jitu dan Praktis: Merebut Perhatian dan Mempertahankan
Konsentrasi Anak dengan Alat Peraga
B. Siap Melayani di Kota Besar!
C. Melayani Anak Melalui Dunia Pendidikan
D. Melatih Anak untuk Menginjil
E. Memulihkan Anak
F. sama dengan WORKSHOP I. F.

WORKSHOP III
A. Tips Seru dan Heboh: Menggelar Panggung Boneka
B. Mengasihi dan Melayani Anak Berkebutuhan Khusus
C. Object Lessons, Crafts, dan Games untuk Belajar Alkitab
D. Mendidik Anak Sesuai Keunikan
E. Lagu dan Gerakan dan Pelayanan Anak
F. sama dengan WORKSHOP I. F.

WORKSHOP IV
F. sama dengan WORKSHOP I. F.


PAMERAN

1. AJANG PAMERAN DAN INFORMASI TERLENGKAP SEPUTAR DUNIA PELAYANAN
ANAK DI INDONESIA
Didukung oleh berbagai lembaga / yayasan pelayanan anak di
Indonesia.

2. AJANG PAMERAN SEKOLAH MINGGU
Menampilkan kreativitas dalam mengajar anak-anak melalui Metode
Active Learning.
Tema: "FBI: Following Bible Instructions".
Pameran ini dibuka untuk sesi workshop (khusus peserta NCWC) dan
TERBUKA bagi anak-anak kelas 4-6 SD, guru-guru sekolah, dan guru-
guru sekolah minggu.
Informasi & Pendaftaran: Yuli / Marta. Tel. (021) 2553-6600
HP. (0856) 225-6379

3. AJANG PAMERAN KREATIVITAS GURU
Menampilkan kreativitas dalam mengajar anak-anak melalui
permainan, aktivitas, dan alat peraga yang secara khusus dibuat
dengan menggunakan bahan dasar hasil alam daerah.
Tema: "Kreativitas Nusantara bagi Yesus!"
Mengundang semua peserta NCWC 2012 dan para guru untuk
berpartisipasi dalam ajang pameran ini. Hasil karya akan
dilombakan.
Informasi & Pendaftaran: Agustina Wijaya. HP. (0812) 278-1144


KONTRIBUSI PESERTA
(termasuk makalah, makan malam hari pertama, dan makan siang hari kedua)
• Rp 200.000,- / peserta (sekarang - 2 Desember 2011)
• Rp 250.000,- / peserta (3 Desember 2011 - 2 Januari 2012)
• Rp 300.000,- / peserta (3 Januari 2012 - 2 Februari 2012)
• Rp 400.000,- / peserta (3 Februari 2012)
BCA Arjuna Utara 6010178833 atas nama Agustina Indriati D.

BONUS
Peserta grup 10 orang dari JaBoDeTaBek / grup 5 orang dari Pulau
Jawa / grup 3 orang dari luar Pulau Jawa akan diberikan 1 Paket
Kurikulum & Alat Peraga.

CATATAN
• Pembayaran registrasi tidak dapat dibatalkan / dikembalikan,
tetapi boleh dialihkan kepada orang lain.
• Harap melampirkan bukti pembayaran saat menyerahkan formulir.
• Untuk informasi akomodasi, peserta luar kota dapat menghubungi
Sekretariat Panitia NCWC.


SEKRETARIAT NATIONAL CHILDREN'S WORKERS' CONFERENCE
Jl. Tanjung Duren Utara III E / 236 • Jakarta Barat 11470 - INDONESIA
Tel. (021) 560-2630, 566-8931 • Fax. +62(21) 566-8962
SMS. (021) 9298-3255, (0815) 1019-9010
www.ncwc.info • e-mail: contact@ncwc.info



Sumber: http://gkpb.net/index.php?option=com_fireboard&Itemid=200&func=view&catid=8&id=1299#1299
Baca Selengkapnya...

Santa Claus is coming

Untuk merayakan Natal bersama keluarga, Bro `n Sis yang mempunyai putra-putri atau kenalan yang mempunyai anak, diundang mengikuti Event kunjungan Sinterklas ini. Santa Claus akan mendatangi rumah Anda untuk berfoto bersama dan memberikan kado-kado untuk putra-putri Anda tercinta. Acara ini akan diadakan tanggal 12 s/d 16 Desember 2011. Daftarkan diri Anda di Graha MDC Ruko Pemuda Blok A No. 12a - 14, Jl. Pemuda 5 (Depan Hotel Metro Johar) Semarang pada jam kerja: Selasa s/d Jumat Jam 08.30 - 15.00 dan Sabtu Jam 08.30 s/d 13.00. Biaya pendaftaran Rp. 100.000,-. Untuk anak kedua, ketiga dan seterusnya mendapatkan discount yaitu cukup membayar Rp. 50.000,- per anak. Segera daftarkan diri Anda, karena jumlah peserta kami batasi! Berikut ini penampakan brosurnya:

Baca Selengkapnya...

Rabu, 23 November 2011

Preview album Shift - IMAGE Soerabaja



IMAGE Soerabaja menelorkan satu album perdana ber-title "Shift" (Songs About a Changed Life). Kelihatannya temanya keren punya nih... Coba Bro `n Sis lihat sendiri video preview albumnya di bawah ini:





Album ini terdiri dari 6 lagu:

1. My King
2. Terbang Dengan Sayap-Mu
3. Kerinduanku
4. Menanti-Mu
5. Raja Diagungkan
6. Tak tergantikan

Nah, kalo Bro n Sis ingin mendengarkan review dari lagu-lagu yang lain dari album SHIFT, Bro `n Sis harus buat akun di gkpb.net dengan klik disini.

Bagi yang menginginkan Album SHIFT
silakan menghubungi Toko Buku MDC Surabaya
dengan Inneke atau Agnes.
Telp (031) 7312878 Ext 223
Jam Kantor

Bentuk Promo penjualan CD Album SHIFT dijual seharga Rp 25.000

Sumber: http://gkpb.net
Baca Selengkapnya...