googleb2757ebb443295f5 Kebenaran Kristiani: Unstoppable ( Tak terhentikan )

Kamis, 24 November 2011

Unstoppable ( Tak terhentikan )

Oleh : Adhi Sutikno


Pribadi-pribadi yang berhasil dalam dunia ini dan dalam perjalanan iman adalah pribadi-pribadi yang tidak terhentikan oleh kelemahan dalam diri mereka ataupun oleh serangan-serangan eksternal yang menghantam hidup mereka.

Iman dan pengharapan mereka akan Tuhan begitu kuat. Iman itu telah mereka jaga dan pelihara secara konsisten setiap hari, sehingga hati mereka selalu dinyalakan oleh kebenaran-kebenaran Firman yang dibaca dan direnungkan. Iman itu menghasilkan mujizat dalam hidup mereka.

Sebaliknya ada banyak orang yang gagal dan tidak mendapatkan mujizat karena mereka sudah kehilangan iman dan pengharapan kepada Tuhan Yesus. Kita harus menyadari bahwa pengharapan dan iman kita pada Firman Tuhan menentukan seberapa besar masa depan yang akan kita raih.

Kita harus berfikir, melihat, bertindak dan berharap sesuai dengan janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Dengan demikian jalan hidup kita akan selaras dengan kehendak Allah. Kesulitan, tantangan, halangan, penderitaan tidak akan membuat kita berhenti, karena pengharapan pada Tuhan akan membuat kita mengalami kekuatan yang selalu diperbaharui oleh Roh Kudus.

1. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengaharapan pada Tuhan, bukan pada pengalaman masa lalu.
Banyak orang yang dipenjara oleh pengalaman-pengalaman masa lalu, sehingga ia tidak mau dan atau enggan pelakukan perubahan. Jangan membatasi diri dengan pengalaman masa lalu, ketika Tuhan memimpin kita untuk melakukan sesuatu, percaya saja, taati Dia.

2. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengharapan pada Tuhan, bukan contoh dari orang lain.
Mencoba meniru hidup orang lain, tidak akan menjamin kita berhasil. Mereka adalah manusia biasa. Kita bisa saja mempelajari kiat-kiat hidup mereka untuk menambah wawasan, dan menghindari kesalahan yang sama. Namun keputusan akhir adalah bagaimana Roh Kudus memimpin hidup kita.

3. Hidup kita harus dipengaruhi oleh iman dan pengharapan pada Tuhan, bukan oleh emosi.
Suasana hati setiap orang berbeda-beda, dan seringkali dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Keputusan yang dibuat berdasarkan emosi adalah sangat tidak stabil, dan seringkali keputusan yang salah. Keputusan sebaiknya didasarkan pada bukti dan alasan-alasan yang masuk akal yang disertai doa memohon hikmat dan pimpinan Tuhan.

Jadilah pribadi yang bertekun sampai seluruh rencana Allah digenapi dalam hidup kita. Unstoppable!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar Anda. Kami akan segera menanggapinya. Terimakasih, Tuhan memberkati.