Gagasan bahwa Yesus tidak pernah benar-benar mati muncul pada tulisan di abad ketujuh. Di situ dikatakan bahwa Yesus melarikan diri ke India. Bahkan sampai saat ini terdapat sebuah makam keramat yang dianggap makam Yesus di Srinagar, Kashmir.
Pada permulaan abad ke-19, Karl Bahrdt, Karl Venturini, dan yang lain-lainnya mencoba menjelaskan Kebangkitan dengan mengemukakan gagasan bahwa Yesus hanya pingsan karena kepayahan di atas kayu salib, atau Ia telah diberi obat yang membuatnya kelihatan mati, dan bahwa selanjutnya Ia dihidupkan kembali oleh udara kubur yang sejuk dan lembab. Mereka menjelaskan bahwa Yesus telah diberi suatu cairan di suatu bunga karang ketika tergantung di atas salib (Markus 15:36) dan bahwa Pilatus kelihatan terkejut akan betapa cepatnya Yesus mati (Markus 15:44).
Konsekuensinya, kata mereka, pemunculan Yesus kembali bukanlah suatu kebangkitan mukjizat, tetapi sekedar suatu kesadaran kembali yang kebetulan, dan kubur-Nya kosong karena Ia masih terus hidup.
Apa yang sebenarnya terjadi saat Penyaliban? Apa penyebab kematian Yesus? Adakah cara yang mungkin bagi-Nya untuk bertahan hidup dari siksaan ini? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dibantu diselesaikan dengan bukti medis.
Wawancara dengan Alexander Metherell, M.D., PH.D.
Metherell adalah seseorang dengan gelar medis dari University of Miami di Florida dan gelar doktor dalam bidang teknik dari University of Bristol di Inggris. Ia memperoleh sertifikat dalam diagnosis dari The American Board of Radiology dan menjadi konsultan bagi The National Heart, Lung, and Blood Institute of the National Institutes of Health of Bethesda, Maryland.
Metherell adalah mantan ilmuwan riset yang mengajar di The University of California, dan editor lima buku ilmiah dan telah membuat tulisan-tulisan yang diterbitkan mulai dari Aerospace Medicine sampai Scientific American. Analisis cerdasnya atas konstraksi muskular telah diterbitkan dalam The Physiologist dan Biophysics Journal. Ia berpenampilan sesuai dengan perannya sebagai seorang otoritas medis terkemuka.
Penyiksaan Sebelum Penyaliban
Dapatkah Anda melukiskan suatu gambaran tentang apa yang terjadi pada Yesus?
Itu dimulai setelah Perjamuan Terakhir. Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke Taman Getsemani. Di sana Ia berdoa semalam-malaman. Nah, selama proses itu Ia mengantisipasi datangnya peristiwa-peristiwa pada hari berikutnya. Karena Ia mengetahui beratnya penderitaan yang akan Ia pikul, sungguh wajar jika Ia mengalami tekanan psikologis yang sangat besar.
Dalam Lukas 22:44 menceritakan bahwa Ia mulai meneteskan keringat darah pada keadaan ini. Bukankah ini hanyalah imajinasi yang terlalu fiktif?
Tidak sama sekali. Ini adalah suatu kondisi medis yang dikenal dengan hematidrosis. Ini terjadi karena tekanan psikologis yang sangat tinggi. Kegelisahan yang hebat menyebabkan terlepasnya zat-zat kimia yang memecahkan kapiler-kapiler dalam kelenjar-kelenjar keringat. Akibatnya terjadi pendarahan dalam kelenjar-kelenjar ini, dan keringat yang keluar disertai dengan darah. Hal ini menyebabkan kulit menjadi amat sangat rapuh ketika Yesus dicambuk oleh serdadu Roma keesokan harinya, kulit-Nya menjadi amat sangat sensitif.
Pencambukan Roma dikenal sangat brutal, biasanya terdiri dari 39 cambukan, tetapi seringkali lebih banyak daripada itu, tergantung pada suasana hati Si Serdadu yang melaksanakan pukulan. Si Serdadu akan menggunakan cemeti dari kepangan tali kulit dengan bola-bola logam yang dijalin ke dalamnya. Ketika cemeti itu menghantam daging, bola-bola ini akan menyebabkan memar atau lebam yang dalam, yang akan pecah terbuka akibat pukulan selanjutnya. Dan cemeti itu juga memiliki potongan-potongan duri tajam, yang akan mengiris daging dengan hebat.
Punggung yang dipukul itu akan menjadi tercabik-cabik, sehingga sebagian dari tulang belakang kadangkala terlihat akibat irisan yang dalam, sangat dalam. Pencemetian itu akan ditimpakan ke segala arah: dari bahu turun ke punggung, pantat, dan bagian belakang kaki. Itu akan sangat mengerikan.
Selagi pencambukan berlanjut, luka koyakan akan tercabik sampai ke otot-otot kerangka di bawahnya dan menghasilkan goresan-goresan daging berdarah yang gemetar. Seorang sejarawan abad ketiga bernama Eusebius menggambarkan pencambukan dengan mengatakan, "Pembuluh-pembuluh si penderita terbuka telanjang, dan otot-otot, urat-urat, dan isi perut si korban terlihat".
Banyak orang akan mati dari pemukulan semacam ini, bahkan sebelum mereka disalibkan. Setidaknya, Si Korban akan mengalami kesakitan hebat dan keguncangan karena efek-efek kehilangan sejumlah besar darah (hipovolemik).
Ini mengakibatkan 4 hal:
1. Jantung berdetak cepat untuk mencoba memompa darah yang tidak ada di sana.
2. Tekanan darah turun, menyebabkan pingsan.
3. Ginjal berhenti menghasilkan urin untuk mempertahankan volume darah yang masih tinggal.
4. Orang itu menjadi sangat haus sewaktu tubuhnya sangat membutuhkan cairan untuk menggantikan volume darah yang hilang.
Apakah Anda melihat bukti ini dari catatan-catatan Injil?
Ya, sangat pasti. Yesus berada dalam keguncangan karena kehilangan sejumlah besar darah ketika Ia berjalan terhuyung-huyung ke lokasi hukuman mati di Kalvari, memikul batang kayu salib yang horizontal. Akhirnya Yesus tak sadarkan diri, dan serdadu Roma memerintahkan Simon untuk memikul salib-Nya. Selanjutnya kita membaca bahwa Yesus berkata, 'Aku haus', pada saat ketika sedikit cuka diberikan kepada-Nya.
Karena efek-efek mengerikan dari pemukulan ini, sudah pasti Yesus berada dalam kondisi kritis, bahkan sebelum paku-paku ditancapkan menembus kedua tangan dan kaki-Nya.
Penderitaan Salib
Apa yang terjadi ketika Ia tiba di lokasi Penyaliban?
Ia akan dibaringkan, kedua tangan-Nya akan dipakukan dalam posisi terentang ke batang kayu horizontal. Orang-orang Roma biasanya menggunakan paku besar yang panjangnya 5 sampai 7 inci dan meruncing ke suatu ujung yang tajam. Paku ini ditancapkan menembus pergelangan tangan. Ini adalah posisi kokoh yang akan mengunci posisi tangan.
Dan penting untuk dipahami bahwa paku itu akan menembus ke tempat di mana urat syaraf tengah berada. Ini adalah urat syaraf terbesar yang menuju ke tangan, dan itu akan diremukkan oleh paku yang diketokkan ke dalamnya.
Kesakitan apa yang akan ditimbulkannya?
Apakah Anda pernah merasakan rasa sakit ketika Anda membenturkan siku Anda dan memukul tulang ujung siku Anda? Itu sebenarnya urat syaraf lain, disebut urat syaraf ulna. Akan sangat menyakitkan bila tanpa sengaja Anda memukulnya. Yah, bayangkan mengambil sebuah tang dan memeras dan meremukkan urat syaraf itu. Efek itu akan mirip dengan apa yang Yesus alami. Kesakitannya sama sekali tak tertahankan, secara harafiah itu di luar kata-kata untuk menjelaskannya.
Pada keadaan seperti ini Yesus dinaikkan, selagi balok salib dipasangkan ke tiang vertikal, dan kemudian paku-paku ditancapkan menembus kedua kaki Yesus. Sekali lagi, urat syaraf di kedua kaki-Nya akan remuk, dan di sana akan terasa jenis kesakitan yang sama.
Penyebab Kematian
Penyaliban pada intinya adalah kematian perlahan yang diakibatkan oleh asfiksiasi (sesak nafas karena kekurangan oksigen dalam darah). Alasannya adalah bahwa tekanan-tekanan pada otot-otot dan diafragma membuat dada berada pada posisi menarik nafas, agar dapat menghembuskan nafas, orang itu harus mendorong kedua kakinya agar tekanan pada otot-otot dapat dihilangkan untuk sesaat. Ketika melakukan itu, paku akan merobek kaki, lalu akhirnya mengunci posisi terhadap tulang-tulang tumit kaki.
Setelah dapat menarik nafas, orang itu kemudian akan dapat relaks dan menarik nafas lagi. ekali lagi ia harus mendorong tubuhnya naik untuk menghembuskan nafas, menggesekkan punggungnya yang berdarah ke kayu salib yang kasar. Ini akan berlangsung terus dan terus sampai kepayahan, dan orang itu tidak akan mampu mengangkat diri dan bernafas lagi.
Ketika nafas orang itu semakin perlahan, ia mengalami apa yang disebut asidosis pernafasan, karbondioksida dalam darah larut sebagai asam karbonik, menyebabkan keasaman darah meningkat. Ini akhirnya mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur. Dengan jantung-Nya yang berdetak tak menentu, Yesus berada dalam saat-saat kematian-Nya, yakni ketika Ia berkata, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku". Kemudian Ia mati akibat berhentinya detak jantung.
Bahkan sebelum Ia mati, keguncangan karena kehilangan sejumlah besar darah akan menyebabkan jantung berdebar kencang terus-menerus, yang akan menyebabkan: kegagalan jantung serta terkumpulnya cairan dalam membran-membran di sekitar jantung dan juga sekitar paru-paru.
Mengapa hai ini penting?
Karena ketika serdadu Roma datang, dan hampir yakin bahwa Yesus telah mati, mereka menegaskannya dengan menusukkan sebuah tombak ke pinggang kanan-Nya. Tombak itu menembus paru-paru kanan dan ke jantung, jadi ketika tombak itu ditarik keluar, sejumlah cairan dalam membran-membran sekitar jantung dan juga sekitar paru-paru keluar. Ini akan terlihat sebagai cairan jernih, seperti air, diikuti dengan banyak darah, seperti yang dijelaskan saksi mata Yohanes dalam Injilnya (Yohanes 19:34).
Tulang-tulang-Nya Tidak Dipatahkan
Injil-injil berkata bahwa para serdadu mematahkan kaki kedua penjahat yang disalibkan Yesus. Mengapa mereka melakukan itu?
Mereka ingin mempercepat kematian, dan dengan datangnya hari Sabat dan Paskah, para pemimpin Yahudi tentunya ingin segera mengakhiri ini sebelum matahari tenggelam. Serdadu-serdadu Roma akan menggunakan gagang baja dari tombak Roma untuk menghancurkan tulang-tulang kaki bagian bawah Si Korban. Ini akan mencegahnya dari mengangkat diri dengan kakinya, sehingga dapat bernafas, dan kematian akibat sesak nafas kekurangan oksigen dalam darah akan terjadi dalam beberapa menit.
Perjanjian Baru menjelaskan kepada kita bahwa kaki-kaki Yesus tidak dipatahkah karena para serdadu telah menyatakan bahwa Ia telah mati, dan mereka hanya menggunakan tombak untuk memastikannya. Ini menggenapi Perjanjian Lama tentang Mesias, yaitu bahwa tulang-tulang-Nya tidak akan dipatahkan (Mazmur 34:21).
Para serdadu Roma adalah orang yang tidak ahli dalam hal pengobatan/medis, apakah pernyataan mereka tentang kematian Yesus dapat dipercaya?
Para serdadu Roma memang tidak pergi ke sekolah medis/pengobatan. Tetapi ingat, mereka adalah ahli dalam membunuh orang karena itu adalah tugas mereka, dan mereka melakukannya dengan baik. Mereka tahu tanpa keraguan sedikitpun kapan seseorang mati, dan itu tidak sulit untuk mengetahuinya.
Disamping itu, jika seorang tahanan berhasil melarikan diri, serdadu-serdadu yang bertanggung jawab itu sendiri akan dibunuh, jadi mereka memiliki dorongan besar untuk memastikan bahwa setiap korban telah mati ketika ia diturunkan dari salib.
Argumen Terakhir
Adakah cara apapun yang memungkinkan Yesus bisa bertahan hidup dari penderitaan salib ini?
Sama sekali tidak ada. Ingatlah bahwa Ia sudah berada dalam keguncangan akibat kehilangan banyak darah, bahkan sebelum penyaliban dimulai. Ia tidak mungkin mempura-purakan kematian-Nya, karena Anda tidak mungkin mempura-purakan ketidakmampuan bernafas untuk waktu yang lama. Disamping itu, tombak yang dihunjamkan ke jantungnya akan menetapkan kematian-Nya. Dan serdadu-serdadu Roma tidak akan mengambil resiko kematian sendiri dengan membiarkan-Nya pergi dalam keadaan hidup.
Jadi bila seseorang mengajukan gagasan kepada Anda bahwa Yesus sekedar pingsan di atas kayu salib, akan saya beritahu bahwa itu tidak mungkin. Itu adalah khayalan tanpa dasar.
Pertanyaan Bagi Hati
Yesus dengan sengaja melangkah ke dalam tangan-tangan lawan-Nya. Ia tidak menolak penangkapan. Ia tidak mempertahankan diri-Nya saat persidangan. Jelas bahwa Ia bersedia mengajukan diri-Nya untuk mengalami penyaliban, suatu bentuk penyiksaaan yang memalukan dan memilukan. Apa yang mungkin memotivasi seseorang untuk bersedia menanggung penghukuman semacam ini?
Yesus tahu apa yang akan terjadi, dan Ia bersedia melewati semuanya itu, karena itu merupakan satu-satunya cara Ia dapat menebus kita, dengan menjadi pengganti kita dan menanggung hukuman maut yang layak kita terima karena pemberontakan kita terhadap Tuhan. Itu merupakan misi-Nya yang sepenuhnya ketika Ia datang ke bumi.
Jadi bila Anda bertanya apa yang memotivasi Dia, jawabannya dapat diringkas dalam satu kata, yaitu KASIH.
Kesimpulan
Yesus tidak mungkin bertahan hidup dari siksaan salib, suatu bentuk kekejian yang begitu keji, sehingga orang-orang Roma membebaskan warga negara mereka sendiri dari itu, kecuali untuk kasus-kasus pengkhianatan besar.
Kesimpulan-kesimpulan Metherell konsisten dengan penemuan dokter-dokter lain yang dengan teliti mempelajari hal ini. Di antara mereka adalah Dr. William D. Edwards, yang artikelnya pada tahun 1986, dalam The Journal of the America Medical Association menyimpulkan, "Jelas, bobot bukti historis dan medis menunjukkan Yesus telah mati sebelum pinggangnya dilukai.... Sesuai dengan itu, penafsiran-penafsiran yang didasarkan pada asumsi bahwa Yesus tidak mati di atas salib bertentangan dengan pengetahuan medis modern".
Untuk direnungkan
Di hadapan Allah, Saudara adalah orang yang berdosa yang harus menghadap pengadilan Allah dan harus menerima hukuman kekal karena dosa-dosa yang Saudara lakukan. Saudara tidak bisa menyelamatkan diri Saudara sendiri.
Yesus telah menanggung hukuman dosa yang seharusnya Saudara terima. Ia telah menerima hukuman yang seharusnya Saudara tanggung. Jika Saudara menerima penggantian hukuman ini, Saudara bisa selamat dari hukuman Tuhan.
Maukah Saudara menerima penggantian hukuman ini?
Maukah Saudara menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan?
Sumber :
Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX 238, Batam Center, 29432. F: 021-74709281
Disalin dari : http://pemudakristen.com/pengajaran/apa ... s_mati.htm
-------------------------------
Yes 53:2-12
2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Ayat2 diatas adalah nubuatan dari Nabi Yesaya yg di nubuatkan ± 700 tahun sebelum Yesus Kristus lahir ke dalam dunia.
Nubuatan tersebut adalah nubuatan tentang Mesias, yaitu Mesias harus menanggung penderitaan, kesengsaraan, dosa dan menubuatkan tentang kematian-Nya. Semua nubuatan tsb sepenuhnya digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Namun di sini kita akan fokuskan kepada kematian-Nya yaitu pada ayat 8,9 dan 12.
Pada ayat 8 ,Nabi Yesaya menubuatkan,
”Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah”
Ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa “Mesias” terputus dari negeri orang-orang hidup atau dengan kata lain “Mesias” mengalami kematian. Dan kata “Sungguh” disitu dengan jelas memastikan bahwa “Mesias” mati. Jadi tidak ada keraguan dari Nabi Yesaya bahwa “Mesias” harus mengalami kematian.
Dan pada ayat 9, Nabi Yesaya sekali lagi menubuatkan bahwa Mesias akan mengalami kematian,
“Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.”
Nabi Yesaya dengan jelas menyatakan bahwa matinya “Mesias” ada di antara penjahat-penjahat. Jika “Mesias” tidak mati maka Nabi Yesaya tidak akan menubuatkan bahwa “Mesias” matinya ada di antara penjahat-penjahat.
Kemudian ayat 12, Nabi Yesaya sekali lagi menegaskan tentang kepastian kematian “Mesias”.
“Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak”
Jika “Mesias” tidak mati maka Nabi Yesaya tidak akan menubuatkan bahwa “Mesias” telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut.
Oleh karena itu dari nubuatan Yesaya tentang Mesias ini, maka kita mengetahui bahwa “Mesias harus mengalami kematian”.
Dan hal ini sepenuhnya digenapi di dalam Yesus Kristus.
Nubuatan Yesaya ini tidak mungkin direkayasa oleh umat Kristiani atau Pendeta-pendeta, karena Kitab Yesaya merupakan salah satu kitab dari kitab Suci orang Yahudi. Sehingga, jika ada umat Kristiani atau Pendeta yg merubah nubuatan Nabi Yesaya tsb maka orang Yahudi (Yudaisme) akan terlebih dahulu protes karena mereka akan terlebih dahulu mengetahui jika isi Alkitab khususnya kitab Yesaya tsb diubah.
Demikian juga orang Yahudi tidak mungkin merekayasa nubuatan tsb karena mereka sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk merubah nubuatan tsb agar bisa digenapi oleh Yesus Kristus. Karena mereka menolak bahwa Yesus adalah “Mesias”.
Jadi jika kita menyatakan dan percaya bahwa Yesus tidak sungguh2 mati maka itu berarti kita sudah melawan dan menolak nubuatan dari Nabi Yesaya tsb. Dan itu berarti kita melawan Tuhan yang mewahyukan nubuatan tsb kepada Nabi-Nya yaitu Yesaya.
Dan Jika kita percaya bahwa Yesus tidak mengalami kematian spt yg dinubuatkan maka dengan kata lain, sama juga kita menyatakan bahwa Nabi Yesaya adalah Nabi Palsu karena telah menubuatkan bahwa “Mesias” mengalami kematian.
Namun benarkah Nabi Yesaya adalah Nabi Palsu?? Atau justru jika kita percaya bahwa Yesus tidak mati, itu berarti kita sudah melawan apa yg di firmankan oleh Allah melalui Nabi-Nya tsb??
Jawabannya sudah pasti bahwa Nabi Yesaya adalah Nabi Allah (utusan dari Allah). Oleh karena itu jika ada pendeta atau ajarannya yang menyatakan bahwa Yesus tidak mati seperti yg telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya, maka jelas pendeta tersebut adalah pendeta palsu dan ajarannya tsb melawan firman-Nya alias ajaran palsu.
Dan Yesus pun sudah memperingatkan agar waspada mengenai nabi2, atau mesias2 palsu.
Za 12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Ayat diatas juga nubuatan tentang Mesias yg digenapi oleh Yesus Kristus. Ayat diatas menjelaskan “akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.”
Mengapa dikatakan “menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. ”
Menurut saya kata “anak sulung ” dalam hal ini berhubungan dgn cerita kematian “anak sulung” pada saat Allah memberikan tulah ke 10 di Mesir. Dimana pada saat Allah memberikan tulah yg ke 10 di Mesir, seluruh “anak sulung” dari orang Mesir mati karena tulah tsb dan terjadi ratap tangis di seluruh mesir. Oleh karena itu kalimat “menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung ” berarti mempertegas bahwa “Mesias” mengalami kematian spt halnya “anak sulung” di mesir yg mengalami kematian karena tulah.
Yer 11:19 Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!"
Silakan bandingkan ayat diatas dengan Yes 53:7-8, Ayat diatas juga merupakan nubuatan yg digenapi oleh Yesus Kristus.
Yesus Kristus disebut juga sebagai “Anak Domba” Allah yg disembelih utk penebusan dosa. Dan nubuatan diatas menyatakan bahwa “musuh2nya bersepakat utk melenyapkannya dari negeri orang2 yg hidup”, atau dengan kata lain “musuh2nya bersepakat utk mematikan Yesus”. Dan hal ini memang telah tergenapi seluruhnya di dalam Diri Yesus Kristus.
Jika Nabi Yesaya, Nabi Yeremia dan Nabi Zakharia menubuatkan bahwa “Mesias” yaitu Yesus harus mati untuk menebus dosa.
Bagaimana dengan anda?? Apakah anda masih meragukan bahwa Yesus sungguh2 mati diatas kayu salib??
Sekarang kita akan melihat, apa yang dinyatakan di dalam Perjanjian Baru (PB) mengenai kematian Yesus Kristus.
Kita akan mulai dari nubuatan Yesus sendiri mengenai kematian-Nya.
Mat 17:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Mrk 9:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Luk 24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
Ayat2 diatas adalah pernyataan Yesus sendiri bahwa Ia harus mati dan bangkit. Dan Yesus sangat jelas di dalam pernyataannya bahwa “Anak Manusia bangkit dari antara orang mati”. Jika Yesus tidak mati, maka di dalam nubuatan-Nya, Yesus tidak akan berkata bahwa “Anak Manusia bangkit dari antara orang mati”.
Dari kalimat Yesus ini, kita bisa melihat ada 2 penekanan yaitu “bangkit” dan “dari antara orang mati”.
Yesus menyatakan bahwa Ia akan “bangkit “, hal ini berarti Ia akan bangkit dari kematian, karena jika Yesus tidak mati maka Ia tidak perlu menggunakan kata “bangkit”. Dan kata “bangkit” ini diperjelas oleh Yesus dengan pernyataan berikutnya sbg keterangan dari kata bangkit tsb yaitu “dari antara orang mati”.
Jadi disini Yesus memperjelas dgn 2 kata penekanan tsb bahwa “Ia bangkit dari antara orang mati”, walaupun kata “bangkit” itu sendiri sudah menunjukkan bahwa Yesus bangkit dari kematian , namun Yesus mempertegas hal tsb dgn memberikan keterangan bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati. Keterangan tersebut menunjukkan bahwa sebelum Yesus bangkit maka Ia berada di antara orang mati(mengalami kematian), namun Ia akan bangkit pada hari ketiga. Sehingga dgn kalimat Yesus tsb tidak ada lagi argumentasi / bantahan yang menyatakan bahwa Yesus tidak mati di kayu salib, kecuali Yesus adalah seorang penipu sehingga nubuatannnya tsb tidak terjadi. Namun benarkah Yesus seorang penipu?? Atau Ia sungguh2 menubuatkan tentang kematian-Nya??
Yoh 18:32 Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati
Penulis Injil Yohanes menjelaskan bahwa “apa yang telah di firmankan oleh Yesus tergenapi”, hal ini membuktikan bahwa Yesus bukan seorang penipu karena Ia telah menggenapi apa yang telah Ia nubuatkan sebelumnya mengenai “bagaimana caranya Ia akan mati”
Dan sekali lagi, jika Yesus tidak mati di kayu salib, maka Yesus tidak perlu menubuatkan dng menjelaskan “bagaimana caranya Ia akan mati” (Yoh 12:32). Jika Yesus tidak mati di kayu salib, bukankah cukup dgn bernubuat bahwa “Anak Manusia akan menderita” dan tidak perlu menubuatkan “Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati”
Mat 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Mat 17:22-23
22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
Demikian juga dengan ayat2 diatas. Ayat2 diatas juga memiliki 2 kata penekanan yaitu “dibunuh” dan “dibangkitkan”.
Yesus menggunakan kata “dibunuh” untuk menunjukkan bahwa Ia akan mengalami kematian. Karena jika Ia tidak mengalami kematian maka Yesus tidak perlu menggunakan kata “dibunuh”, cukup dengan menggunakan kata “disiksa”. Dan hal ini juga dipertegas dgn kata keterangan “dibangkitkan”. Jadi sebenarnya dgn kata “dibunuh” sudah cukup membuktikan bahwa Yesus mengalami kematian, namun jika ada yg membantah bahwa Yesus tidak mati maka kata “dibangkitkan” disini akan membantah argumentasi tsb. Dan jika kita lihat kalimat2 nubuatan Yesus tsb dari keempat Injil maka kita akan mendapatkan kata “dibunuh”, dibangkitkan” dan “dari antara orang mati”. Maka kata2 ini merupakan bukti kuat bahwa Yesus sungguh2 mengalami kematian.
Mat 20:18-19.
18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."
Mat 26:12
12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.
Mrk 8:31
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
Mrk 9:31
sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mrk 10:32-34
32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,
33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."
Luk 9:22
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Ayat2 diatas selain kata “dibunuh dan dibangkit” seperti yang saya sudah jelaskan diatas, jika kita lihat Mat 20:18, dikatakan bahwa “imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat” menjatuhi Yesus dengan “hukuman mati”. Jika Yesus dihukum mati maka mungkinkah Ia masih hidup pada saat dihukum mati??
Sbg contoh saja, jika suatu Negara menghukum mati seseorang, mungkinkah orang tsb tetap hidup pada saat ia dihukum mati?? (jelas ada dokter yg memverifikasi bahwa org tsb telah mati), dan orang yg menghukum mati jelas tidak akan membiarkan orang yang dihukum mati tsb tetap hidup.
Demikian juga halnya yg terjadi dengan Yesus Kristus. Pada saat Yesus sudah mati, prajurit Romawi memverifikasi kematian Yesus dan memastikan kematiannya dengan menusukkan tombak ke lambung-Nya.
Yoh 19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Kemudian jika kita lihat, Mat 26:12 Yesus berkata “, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku”. Jelas Yesus mengetahui bahwa waktunya sudah tiba bahwa ia akan mati dan jika kita baca ayat2 tsb sesuai dengan konteksnya maka kita mengetahui bahwa pada saat itu sudah tiba waktunya bagi Yesus utk menuju ke Yerusalem dan menggenapi semua nubuatan nabi2 tentang diri-Nya.
Jadi karena Yesus mengetahui bahwa waktunya sudah tiba dan sebentar lagi Ia akan mati maka Ia mengatakan bahwa apa yg dilakukan oleh perempuan tsb sebagai “suatu persiapan untuk penguburan-Nya”.
Jika Yesus tidak mati maka Ia tidak akan mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh perempuan tsb sbg suatu persiapan untuk penguburan-Nya. Justru karena Yesus mengetahui bahwa waktunya telah tiba dan Ia harus mati maka Ia menyatakan kalimat tsb.
Luk 18:31-33
31 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
32 Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi,
33 dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit."
Ayat diatas menunjukkan bahwa Yesus menyatakan bahwa “segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.”
Dari artikel sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa nabi2 di PL telah menubuatkan tentang penderitaan, kematian-Nya, dll.
Dan sudah saya jelaskan juga bahwa Nabi Yesaya dengan jelas menubuatkan bahwa “Mesias” sungguh terputus dari negeri orang2 hidup. Dengan demikian Yesus menyatakan bahwa nubuatan Yesaya tentang Diri-Nya tsb harus digenapi dan Yesus memang menggenapi nubuatan tsb.
Yoh 12:23-36
23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia."
30 Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.
31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"
35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.
36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.
Pada ayat Yoh 12:23, Yesus menyatakan “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan” , karena Yesus mengetahui bahwa Ia segera akan disalibkan. Bagi “orang dunia” salib adalah sesuatu yang aib atau hina, namun hikmat Allah jauh lebih tinggi dari hikmat manusia sehingga Ia telah membuat sesuatu yg aib / hina menjadi suatu kemuliaan bagi Allah. Dan umat Kristiani memahami hal ini, bahwa di dalam Salib Yesus Kristus nyata Kemuliaan Allah.
Kemudian di ayat Yoh 12:24, Yesus menyatakan “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah ”
Perumpamaan ini pun menunjukkan kepada kematian-Nya. Sebenarnya Yesus ingin menyatakan bahwa “Ia harus mati” dan dengan kematian-Nya tsb maka akan dihasilkan suatu umat pilihan-Nya yaitu orang2 yg diselamatkan-Nya.
Lalu ayat Yoh 12:27, Yesus menyatakan “Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini”
Dari kalimat Yesus ini jelas bahwa Yesus mengetahui bahwa Ia akan segera mati, dan Ia juga mengetahui misi-Nya datang ke dunia ini utk hal tsb. Dan dgn jelas Yesus menyatakan “Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? ” atau dengan kata lain Yesus mohon pertolongan kepada Bapa-Nya untuk menyelamatkan-Nya dari kematian. Namun dengan tegas Yesus menjawab “tidak” karena Ia tahu misi-Nya yaitu melakukan Kehendak Bapa-Nya.
Dan hal ini pun juga dengan tegas dinyatakan oleh Yesus di ayat berikut ini:
Mat 26:53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
Jadi dari ayat2 di Alkitab secara keseluruhan, jelas sekali bahwa Bapa mengutus Anak-Nya utk menggenapi misi penebusan dosa umat pilihan-Nya dengan mati diatas kayu salib. Dan Yesus dengan jelas mengetahui misi tsb dan Ia menggenapi misi tsb. Itu sebabnya ia mengatakan “tidak” dan kita juga mengetahui bahwa Yesus adalah utusan Bapa-Nya dan Yesus melakukan apa yang telah direncanakan-Nya. Jika Bapa merencanakan penebusan dosa umat manusia dgn cara mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk disalibkan bagi mereka, mungkinkah Bapa menggagalkan rencana-Nya tsb dengan menyelamatkan Yesus dari kematian di atas kayu salib?? Jawabannya tidak.
Karena apa yang direncanakan oleh Allah pasti digenapi-Nya.
Kemudian ayat 32 dan 33 Yesus menyatakan “bagaimana cara Ia akan mati” , penulis Injil Yohanes dengan jelas mengatakan bahwa Yesus menyatakan bagaimana cara Ia akan mati, artinya penulis Injil Yohanes menjadi saksi bahwa Yesus sungguh2 mati spt yg telah dinubuatkan oleh Yesus. Dengan demikian, jika Yesus tidak mati maka penulis Injil Yohanes tidak akan mengatakan “bagaimana cara Ia mati” tetapi cukup dengan mengatakan “bagaimana cara Ia disiksa”. Namun penulis Injil Yohanes menekankan pada pernyataan tsb yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh2 mati.
Note:
Jika Nubuatan Yesus tentang kematian-Nya tidak tergenapi, hal ini berarti Yesus bukan seorang Nabi, apalagi Tuhan. Namun pada umumnya umat Kristiani mengimani bahwa Yesus adalah seorang Nabi dan Ia adalah Tuhan, dan Ia telah menggenapi nubuatan2 tentang Diri-Nya termasuk tentang kematian-Nya. Rasul2, murid2nya bahkan musuh2nya pun bersaksi mengenai hal ini dan sejarah telah
membuktikan hal tsb.
---------------------------------
Sekarang kita lihat, kesaksian2 dari murid2 Yesus serta dari musuh2-Nya.
Yoh 20:8-9
8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Yoh 21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Yoh 2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus
Dari ayat2 diatas, murid2 Yesus adalah saksi langsung mengenai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dan setelah Kebangkitan-Nya mereka baru teringat dng nubuatan Yesus mengenai kematian dan kebangkitan-Nya. Jika Yesus tidak mati maka murid2 Yesus tidak akan bersaksi bahwa Yesus mati dan bangkit. Justru karena Yesus sungguh2 mati dan bangkit maka mereka rela mati martir untuk memberitakan kesaksian tsb.
Jadi jika kita mengimani bahwa Yesus tidak mati, maka hal ini berarti kita menyatakan bahwa Nabi2 di PL yg menubuatkan tentang kematian “Mesias” adalah Nabi Palsu, dan sekaligus menyatakan bahwa Yesus adalah Nabi Palsu karena telah menubuatkan tentang kematian-Nya sendiri, lalu kita juga menyatakan bahwa Kesaksian dari murid2 Yesus (atau para Rasul) adalah kesaksian Palsu.
Maka dari itu hanya ada 2 pilihan bagi anda yg mengimani bahwa Yesus tidak mati diatas kayu salib, yaitu:
1. Nabi PL yg menubuatkan kematian Yesus dan Yesus sendiri adalah Nabi Palsu serta kesaksian murid2 Yesus adalah kesaksian Palsu. Dan apa yg anda imani benar bahwa Yesus tidak mati di atas kayu salib.
2. Nabi PL, Nubuatan Yesus sendiri serta kesaksian murid2 Yesus adalah benar, dan apa yg anda imani bahwa Yesus tidak mati diatas kayu salib adalah tidak benar (ajaran yg salah).
Bagaimana dengan anda?? Pilih no 1 atau no 2??
Mrk 15:39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
Musuh2 Yesus pun bersaksi bahwa Yesus sudah mati di atas kayu salib. Dalam hal ini kepala pasukan yg menyalibkan Yesus yg bersaksi bahwa Yesus sudah mati.
Yoh 19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya
Demikian juga ayat diatas, dimana prajurit yg mematahkan kaki perampok yg disalibkan bersama Yesus, tidak mematahkan kaki Yesus karena mereka melihat Yesus sudah mati. Maka hal ini adalah salah satu kesaksian dari musuh-Nya bahwa Yesus sudah mati di atas kayu salib.
Yoh 11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, Bahkan di dalam Rencana Allah, Allah memberikan nubuatan tentang kematian Yesus Kristus melalui musuh-Nya yaitu Imam Besar.
Mat 27:63-64
63 dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.
64 Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama."
Ayat2 diatas adalah salah satu bukti dari musuh2 Yesus, yg membuktikan bahwa Yesus sungguh2 sudah mati diatas kayu salib.
Jika Yesus tidak mati diatas kayu salib, maka musuh2-Nya tsb tidak perlu memberikan perintah utk menjaga kubur tsb, karena jika Yesus tidak mati sudah tentu nubuatan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya sudah tidak tergenapi. Namun sebaliknya ayat2 diatas menunjukkan bahwa musuh2-Nya tsb takut jika nubuatan Yesus tsb tergenapi, oleh karena itu mereka memberikan perintah utk menjaga kubur Yesus. Maka hal ini membuktikan bahwa Yesus sudah mati diatas kayu salib.
------------------------------
Salah satu inti dari isi Alkitab adalah Keselamatan (penebusan dosa manusia) yg dilakukan oleh Yesus Kristus dgn jalan mati diatas kayu salib dan bangkit pada hari yang Ketiga. Dan Rasul2 bersaksi mengenai hal ini. Di bawah ini adalah ayat2 yg merupakan kesaksian dari Rasul Paulus dan Rasul Petrus mengenai Kematian Yesus.
Kis 3:15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
Kis 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati—bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Kis 10:41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
Kis 13:30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
Kis 13:34 Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
Kis 17:3 Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."
Kis 17:31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
Kis 26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."
Rm 1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Rm 4:24 tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
Rm 5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
Rm 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Rm 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Rm 6:9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
Rm 7:4 Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.
Rm 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Rm 8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Rm 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Rm 14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Rm 14:15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
1Kor 8:11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
1Kor 15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
1Kor 15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
1Kor 15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
2Kor 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Gal 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
Ef 1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
Ef 2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Flp 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kol 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Kol 2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
1Tes 1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
1Tes 4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
2Tim 2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Ibr 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Ibr 13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
1Ptr 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1Ptr 1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
1Ptr 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
1Ptr 3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
Why 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Why 1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Why 2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali."
Rm 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Rm 6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Rm 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru
Rm 6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Rm 6:10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
1Kor 11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
2Kor 1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
2Kor 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Gal 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Flp 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Kol 1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Ibr 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
Jika ada puluhan ayat yg menjadi kesaksian dari para Rasul yg menyatakan kematian Yesus Kristus. Masihkah kita meragukan kematian Yesus Kristus diatas kayu salib??
Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu jika kita menyangkal kematian Yesus Kristus diatas kayu salib, itu berarti kita sudah menyangkal Firman Tuhan .
Sumber: sarapanpagi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar Anda. Kami akan segera menanggapinya. Terimakasih, Tuhan memberkati.