googleb2757ebb443295f5 Kebenaran Kristiani: Memaknai Pentakosta

Kamis, 24 Mei 2012

Memaknai Pentakosta

Warta Jemaat Minggu 27 Mei 2012

Pencurahan Roh Kudus memberi makna baru di dalam kehidupan para murid Yesus (KPR 2:1-13). Perubahan radikal terjadi di dalam seluruh aspek hidup mereka. Petrus yang menyangkal Yesus diubah menjadi Petrus yang pemberani. Bukan pemberani dalam hal negatif namun dalam hal menyaksikan Injil Kristus. Kata “saksi” adalah martoos yang diterjemahkan martyr, yaitu menjadi saksi atas sebuah peristiwa dan bila perlu membayarnya dengan nyawa untuk mempertahankan kesaksiannya.

Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali (Matius 26:69-75). Ia takut mengakui imannya kepada hamba perempuan Imam besar, sehingga ia menyakiti hati Tuhan. Mungkin ini terdengar wajar bila mengingat tekanan dan intimidasi yang terjadi terhadap para pengikut Yesus. Namun bila kita mengerti bahwa Petrus telah mengalami mujizat-mujizat spektakuler bersama Yesus, maka pengkhianatannya menjadi tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan. Dosa penyangkalan Petrus tidak lebih baik dibandingkan dosa pengkhianatan Yudas dengan menjual Yesus. Perbedaannya: Petrus meresponi perkataan Yesus dan bertobat, sedangkan Yudas mengeraskan hati dan bunuh diri.

Kurang dari dua bulan setelah kegagalan Petrus, Roh Kudus dicurahkan. Petrus, yang penuh Roh Kudus, mengalami perubahan radikal dalam hidupnya, bahkan ia berani mengecam dan menasehati 3000 orang supaya diselamatkan dari angkatan yang jahat ini (KPR 2:40). Ia juga berani menentang para pemimpin Yahudi saat dilarang memberitakan Injil dengan berkata, “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." Setelah itu kita tahu, penjara menantikannya.

Roh Kudus dicurahkan bukan hanya untuk menolong kita berdoa dan menyembah Allah atau memiliki hidup yang penuh kemenangan saja. Namun lebih daripada itu, supaya kita memiliki kuasa dan keberanian untuk memberitakan Injil dimanapun kita berada. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (KPR 1:8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar Anda. Kami akan segera menanggapinya. Terimakasih, Tuhan memberkati.