Manusia telah mempelajari lebih mendalam perihal darah sejak ditemukannya mikroskop dan perkembangan kimiawi darah, dan meskipun masih diliputi oleh miateri, tetapi kita memiliki alasan yang jelas untuk mengerti struktur fisiknya. Tubuh manusia normal mengandung lima liter darah yang sepenuhnya bergantung kepada peredaran cairan ini untuk hidup, karena itulah nyawa Makhluk ada di dalam darahnya.
Ringkasnya, darah terdiri dari cairan pengangkut yang disebut plasiuo, yakni suatu cairan tidak berwarna yang mengandung Nang bermacam-macam elemen sekuler dan terdapat larutan komponen kimia yang berjumlah sangat besar. Bentuk darah yang padat terdiri dari tiga jenis butiran yang utama. Antara lain ada yang disebut platelets, bentuknya tipis dan transparan yang fungsinya masih belum begitu diketahui. Lalu ada butiran sel darah merah atau eritrosit, terdapat dalam ukuran kurang lebih 5.000.000 per milimeter kubik, inilah yang merupakan sel yang membawa bahan bakar ke jaringan lain dalam bentuk gabungan oksigen dan yang membentuk darah menjadi berwarna merah.
Selain itu ada juga butiran sel darah putih atau leukosit, yang terdiri dari beberapa jenis, antara lain yang berfungsi untuk melindungi tubuh dengan cara menghancurkan kuman yang dapat mengakibatkan infeksi pada tubuh. Elemen lainnya dalam larutan berfungsi untuk membekukan darah jika arteri atau urat Wadi terputus, dan menghasilkan antibodi guna mencegah penyakit.
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, struktur dan sifat dari butiran darah merah dan darah putih semakin banyak dikenal dan mudah untuk dipelajari. Butiran-butiran darah merah atau eritrosit adalah sel-sel yang berukuran seperti kepingan lempeng yang mengandung substansi misterius yang disebut hemoglobin, yaitu komponen besi yang memiliki afinitas bagi oksigen, bahan bakar tubuh.
Butiran-butiran sel darah merah ini beredar melalui paru-paru dan bertemu dengan oksigen di udara yang kita hirup dan bersatu sehingga membentuk oxy-hemoglobin; lalu dalam bentuk yang demikian butiran-butiran itu beredar ke seluruh sel dan di dalam sel-sel itu butiran-butiran tersebut membebaskan sedikit muatannya, sehingga melengkapi sel-sel itu dengan oksigen yang vital untuk menghasilkan pembakaran dan panas; lalu darah akan mengangkut sampah yang dihasilkan oleh jaringan-jaringan tersebut, seperti karbondioksida dan sampah sisa jaringan metabolisme yang kita kenal sebagai 'sisa-sisa atau kotoran sel' dan membuangnya melalui ginjal, kulit, usus besar, dan paru-paru dan kemudian diisi lagi dengan oksigen murni yang berjumlah besar dan kemudian kembali mengedari lingkaran tadi.
Dan proses ini memakan waktu kurang lebih dua puluh tiga detik untuk satu kali beredar. Makanan dibawa ke setiap jaringan melalui darah dan dalam alat pengangkut yang sama semua 'sampah' juga ikut diangkut, namun demikian tidak pernah terjadi kontaminasi, begitu sempurna Sang Pencipta telah menciptakan kita. Bayangkan, Dinas Kebersihan Kota mengantarkan makanan kita yang tidak terbungkus di dalam sebuah truk yang mengangkut sampah! Inilah yang perlu juga dipikirkan oleh Departemen Kesehatan kita.
Klik disini untuk melanjutkan membaca Kimiawi Darah #7: Kristus menyediakannya bagi kita
Sumber:
Buku saku “KIMIAWI DARAH” oleh M.R. DeHaan, M. D.
penuai.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan menuliskan komentar Anda. Kami akan segera menanggapinya. Terimakasih, Tuhan memberkati.