googleb2757ebb443295f5 Kebenaran Kristiani: Kimiawi Darah #10: Kekebalan Terhadap Dosa & Darah Kristus

Rabu, 21 Maret 2012

Kimiawi Darah #10: Kekebalan Terhadap Dosa & Darah Kristus

Kita akan membicarakan tentang beberapa elemen lain yang terdapat di dalam darah. Di dalam darah tidak hanya terdapat sel-sel dan elemen pelindung, tetapi para ilmuwan telah menemukan bahwa di dalam darah juga terdapat antibodi atau antitoksin. Inilah elemen yang mencegah terjadinya infeksi.

Sel darah putih melawan infeksi ketika terjadi luka, namun antibodi mencegah infeksi agar tidak menyebar. Sifat alamiah dari antibodi ini tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi kita mengetahui dengan pasti bahwa tanpa elemen pencegah penyakit ini, kita akan segera binasa.

Menarik sekali untuk dicatat bahwa antibodi ini dihasilkan untuk menangkal infeksi. Artinya, ketika zat yang berfungsi untuk mencegah penyakit ini mungkin tidak terdapat di dalam darah, setelah seseorang pernah mengalami suatu penyakit, zat-zat ini telah diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak, dan mencegah orang itu agar tidak mengalami penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Beberapa dari antibodi ini bertahan cukup lama, seperti dalam kasus penyakit Cacar, dan yang lainnya. Sekali saudara terkena penyakit seperti itu, saudara tidak akan pernah mengalaminya lagi. Antibodi-antibodi yang lain hanya bekerja efektif untuk sementara waktu, memberikan kekebalan hanya satu kali. Sehingga setelah beberapa waktu, penyakit yang sama mungkin dapat menyerang kembali. Satu hal yang perlu dicatat ialah: ketika tubuh diserang penyakit, maka ia akan segera memberikan kekebalan sehingga penyakit itu tidak dapat menyerang lagi. Kekebalan ini ada di dalam darah.

DARAH KRISTUS

Suatu pelajaran penting terbentang di depan kita ketika kita menerapkan kenyataan ini dengan darah Kristus. Setelah kita diselamatkan, kita masih mungkin diserang oleh dunia, keinginan daging, dan Iblis. Bahkan setelah kita lahir baru, tidak jarang kita semua menjadi sasaran dari berbagai pencobaan dan menjadi mundur. Karakteristik seorang Kristen yang gagal adalah bahwa ia mencari pembasuhan oleh darah Kristus dan sesudah itu meminta darah Kristus melindunginya dari hal-hal yang membuat dia mundur. Dia tidak lagi jatuh ke dalam dosa yang sama, karena setiap pengalamannya membangun kekebalan di dalam dirinya terhadap dosa tersebut.

Perbedaan antara orang berdosa dengan orang kudus adalah orang kudus membenci dosanya dan memohon darah Kristus untuk menyucikannya. Sebaliknya orang berdosa menyenangi dosanya dan jatuh lagi ke dalamnya. Orang kudus itu seperti domba. la mungkin jatuh ke dalam lumpur, tetapi di dalam lumpur itu ia merasa tidak sejahtera, dan ia akan terus-menerus mengembik sampai gembalanya datang untuk mengangkatnya keluar dari lumpur itu dan kemudian melindunginya dari lumpur itu dengan membangun pagar.

Orang berdosa itu seperti seekor babi. Ia senantiasa mencari kubangan lumpur dan jika ia menemukannya, ia akan segera loncat ke dalamnya dengan suara mengorok dan akan menjerit dengan suara nyaring jika saudara mencoba untuk mengangkatnya keluar dari lumpur itu dan tidak lama setelah ia keluar dari kubangan itu, ia akan masuk kembali ke dalamnya.

Orang kudus mungkin jatuh ke dalam dosa, tetapi ia tidak selamanya berada di situ, karena ia akan merasa tidak sejahtera selama berada di dalam dosa. Hai orang Kristen, janganlah menjadi putus asa jika saudara telah jatuh. Tuhan kita yang mulia tahu betapa rusaknya kiadaan saudara ketika Ia datang untuk mati bagi saudara. Dia tahu betapa sulitnya untuk tetap hidup tanpa cela di dalam dunia ini di mana 'tidak ada teman yang ramah.' Dia tahu perangkap apa yang ada di jalan dan ketidak¬jujuran dari kedagingan kita, dan ketika Ia mati untuk menyelamatkan saudara, pada saat itu juga Ia mencurah¬kan darah-Nya untuk menyucikan saudara, Dialah yang membuat rasul Yohanes menulis,

[8] Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita me¬nipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. [9]Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1 Yohanes 1:8-9

Saudaraku, tidak ada untungnya bagi kita me¬nyangkal dosa kita. Allah berkata bahwa jika kita melaku¬kannya kita hanya menipu diri kita sendiri. Harapan saudara hanyalah mengakui dosa saudara, dan kemudian Ia mengirim 'tentara sel darah putih' dari darah Kristus yang kudus untuk menyucikan saudara lalu percaya kepada-Nya untuk menjaga saudara dari dosa melalui darah-Nya yang kudus itu yang selain terdiri dari 'sel darah putih' yang berperang dan menyucikan, juga me-ngandung antitoksin untuk mencegah agar saudara tidak jatuh lebih jauh lagi ke dalam dosa. Jangan berputus asa saat ini jika saudara berpikir betapa dalamnya saudara telah jatuh, tetapi pandanglah kepada Dia yang telah mencurahkan darah-Nya yang kudus untuk keselamatan, penyucian, dan perlindungan saudara.

“Allah telah menjadikan bumi dan segala isinya. la, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-¬kuil buatan tangan manusia, [25]dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah la kekurangan apa-apa. Karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. [26] Dari satu orang saja la telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi. Kisah Para Rasul 17:24-26

Satu pernyataan dari ayat-ayat ini memberikan suatu perhatian yang khusus. Paulus berkata bahwa Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia dari satu orang saja untuk mendiami seluruh muka bumi. Satu perkara yang menghubungkan semua manusia dengan setiap manusia lainnya adalah darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Semua manusia berasal dari satu darah dan darah itu adalah darah Adam, manusia pertama dan nenek moyang semua suku bangsa manusia.
Karena nyawa ada di dalam darah, seperti yang tertulis di dalam Alkitab, dan upah dosa ialah maut, dosa mencemari darah Adam dan menyebabkan dia harus mengalami kematian. Karena darah semua manusia mengandung dosa Adam, la hanya bisa dibasuh oleh darah yang tidak berdosa, yaitu darah yang membawa penebusan bagi jiwa. Sebagaimana. dosa Adam yang pertama mencemari darah seluruh umat manusia, demikian juga darah Adam yang terakhir yang murni dan tidak berdosa telah membawa penebusan bagi dosa dunia. Karena tanpa pencurahan darah, tidak akan ada pengampunan. Darahlah yang membawa penebusan atas jiwa. Dosa Hawa tidak mempengaruhi kita, walaupun Hawa yang terlebih dahulu berbuat dosa daripada Adam, dosa Adamlah yang, membawa maut ke atas umat manusia karena ini berasal dari benihnya Adam.

Hanya Yesus yang disebut benih dari seorang perempuan, karena Ia dilahirkan dari seorang perempuan dan karena itu darah-Nya tidak mengandung dosa Adam. Yesus memiliki tubuh manusia, tetapi Dia bukan orang yang berdosa seperti saudara dan saya, karena la dilahirkan dari seorang perempuan yang mengandung dari Roh Kudus. Hanya ada satu jalan untuk mengalahkan dosa, yaitu darah yang tidak berdosa; dan hanya satu orang yang dapat memberikannya, yaitu Anak Allah yang tidak berdosa.

Dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, kita melihat pesan Allah akan darah Penebus. Di dalam Perjanjian Lama, kita melihat bagaimana darah domba dan kambing yang dicurahkan pada upacara ibadah umat Iarael. Jauh, jauh sebelum Anak Domba. Allah yang sempurna itu datang, Allah sedang mempersiapkan dunia bagi Dia dengan beragam cara di dalam Perjanjian Lama.

Tanpa darah tidak ada penebusan, dan sampai darah dinyatakan sebagai hukum Allah yang kudus yang menuntut keadilan dan kematian bagi orang berdosa. Itulah sebabnya, ketika Allah memberikan dua loh hukum kepada Musa di atas Gunung Sinai -- hukum yang menuntut keadilan dan bukan belas kasihan, hukum yang berkata Jiwa yang berdosa harus mati, hukum yang menuntut kesempurnaan dan kematian -- Dia juga memberikan kepada Musa di gunung yang sama, petunjuk untuk mendirikan Kemah Suci, yang dibangun atas darah dan yang seluruh upacaranya dibasuh oleh darah. Allah tahu ketika la memberikan hukum itu kepada bangsa Israel, mereka tidak akan dapat memelihara dan melakukannya dengan sempurna dan mereka harus mati. Jadi, dalam kasih karunia-Nya, Dia memberikan Kemah Suci, mezbah, dan darah sehingga orang yang berdosa menurut hukum itu memperoleh hidup melalui darah yang dicurahkan.

Klik disini untuk melanjutkan membaca Kimiawi Darah #11: Anak Allah yang sempurna

Sumber:
Buku saku “KIMIAWI DARAH” oleh M.R. DeHaan, M. D.
penuai.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar Anda. Kami akan segera menanggapinya. Terimakasih, Tuhan memberkati.